Posts

Showing posts from November, 2019
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Adab Membaca Aamiin Usai Baca Fatihah* Apabila telah selesai dari Al-Fatihah, maka hendaklah kita berdiam kadar senafas. Sesudah itu berta’min lah, yakni bacalah “Aamiin” yang artinya “Perkenankanlah Wahai Allah akan Permohonanku itu”. Dengan merendahkan suara dan memanjangkannya, Jika bershalat sendiri, Walaupun Al-Fatihah di jaharkan. Dan dengan mengeraskan suara dan memanjangkannya jika shalat jama’ah, Jika Al-Fatihah di Jaharkan. Dalam kitab shahih Bukhari Ke 50 di katakan dalam Hadits No. 780, Dari Abu Hurairah R.A, bahwa Nabi SAW bersabda, “Jika imam membaca Aamiin, (perkenankanlah Ya Allah), maka jawablah, dan jika bersamaan bacaan Aamiin tersebut yang di baca malaikat maka ia akan di ampuni (oleh Allah) dosanya yang lalu, Berkata Ibn Syihab: Dan Rasulullah SAW membaca Aamiin (yang di baca sesudah Al-Fatihah)” Syeikh Sa’ad Yusuf Abu Aziz mengatakan: Kebanyakan orang-orang yang shalat, memanjangkan Mad Badal dalam lafazh Aamiin menjadi Enam
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Tujuh Nikmat Penyebab Kesombongan* Imam al-Ghazali ra. dalam kitab Ihyâ’ Ulûm al-Dîn menyebutkan tujuh nikmat yang menyebabkan seseorang menjadi sombong: 1. Pengetahuan (ilmu). Alangkah cepatnya sifat sombong itu timbul dalam hati orang-orang yang merasa cukup pengetahuannya. 2. Amal dan ibadat. Ini bisa menimbulkan sombong dan karenanya menarik perhatian orang banyak, kalau dia kurang ikhlas. 3. Kebangsawanan. Karena merasa dirinya turunan bangsawan, dia menjadi sombong dan memandang rendah kepada orang yang dianggapnya rakyat biasa. 4. Kecantikan rupa. Ini lebih banyak pada kaum wanita. Bukan saja membawanya kepada kesombongan, tetapi juga suka mencela, merendahkan dan menyebut aib orang lain. 5. Harta dan Kekayaan. Karena merasa diri serba cukup, dia menjadi sombong dan memandang rendah dan melecehkan orang lain, terutama orang-orang miskin. 6. Kekuatan dan Kekuasaan. Seseorang bisa menjadi sombong karena di tangannya ada kekuatan dan kek
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Adab Bagi Yang Tersingkapkan Alam Ghaib* "Kadang-kadang Allah SWT memperlihatkan padamu alam Malakutnya yang ghaib, dan (namun) Allah SWT menutup dirimu dari melihat rahasia-rahasia hambaNya." Diantara kasih sayang Allah SWT pada hamba-hambaNya, terkadang, Allah SWT membuka rahasia-rahasia alam malakut pada si hamba itu, berupa rahasia ilmu pengetahuan dan detail kema’rifatan, sampai nyata betul, bahkan anda pun meraih apa yang tak bisa dibayangkan oleh mata, tak pernah terdengar telinga dan tak pernah muncul dalam intuisi sekali pun. Namun pada saat yang sama, Allah SWT, justru menutup rahasia-rahasia yang ada pada hamba-hambaNya, karena rahmat dan cintaNya kepadaMu agar kalian tidak terpedaya oleh pandangan meneliti rahasia para makhlukNya dan hamba-hambaNya. Allah SWT sedang memberikan pelajaran mulia kepadamu dengan cara menghindarkan dirimu memandang rahasia makhluk lain. Dan jika seseorang diperlihatkan rahasia makhluk Allah SWT, mak
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Adab Menasihati* “Suatu hari,” Harun ibn ‘Abdillah berkisah, “Saat malam beranjak larut, pintu rumahku di ketuk”. “Siapa..?”, tanyaku. “Ahmad”, jawab orang diluar pelan. “Ahmad yang mana..?” tanyaku makin penasaran. “Ibn Hanbal”, jawabnya pelan. Subhanallah, itu guruku..!, kataku dalam hati. Maka kubuka pintu. Kupersilakan beliau masuk, dan kulihat beliau berjalan berjingkat, seolah tak ingin terdengar langkahnya. Saat kupersilakan untuk duduk, beliau menjaga agar kursinya tidak berderit mengeluarkan suara. “Wahai guru, ada urusan yang penting apakah sehingga dirimu mendatangiku selarut ini..?” “Maafkan aku ya Harun… Aku tahu biasanya engkau masih terjaga meneliti hadits selarut ini, maka akupun memberanikan diri mendatangimu. Ada hal yang mengusik hatiku sedari siang tadi.” Aku terkejut. Sejak siang..? “Apakah itu wahai guru?” “Mmmm begini…” suara Ahmad ibn Hanbal sangat pelan, nyaris berbisik. “Siang tadi aku lewat disamping majelism
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Adab Bersedekah (2)* 5. Berapapun nilai harta yang disedekahkan, kita harus menganggapnya sedikit, karena kalau sampai kita menganggapnya banyak, maka kita akan ta'ajub dengan pemberian itu. Sementara ujub ini dapat menyebabkan kita takabur yang pada akhirnya dapat menghilangkan pahala dari shodaqah itu sendiri. Sebagian ulama menyatakan : Perbuatan baik tidak akan sempurna kecuali dengan tiga hal, yaitu ; menganggapnya ringan, menyegerakan dan menyembunyikannya. 6. Menyeleksi orang yang akan menerima zakat atau sedekah dan tidak hanya terpancang oleh delapan asnaf yang berhak menerima zakat. Hal ini lebih ditujukan agar muzakki tidak hanya mendapat pahala sedekah atau zakat saja. Orang-orang yang seharusnya diutamakan terlebih dahulu adalah: Orang-orang yang lebih bertakwa. Mereka ini dipilih karena sesungguhnya menolong dengan harta untuk dipergunakan dijalan ketakwaan adalah termasuk berserikat dalam ketakwaan pula. Orang-orang cerdik panda
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Agama Yang Mudah Lagi Dimudahkan (1)* Allah SWT memang menciptakan manusia dengan tujuan untuk hanya beribadah dan menyembah kepada-Nya sebagaimana yang diterangkan Al-Qur.an: “dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah (mengabdi) kepada-Ku.”  (Q.S. Adz-Dzariyaat: 56) Dan oleh sebab hal yang demikian itulah Allah SWT telah menetapkan “syariat-Nya” sebagai acuan “ibadah” yang harus ditunakan; Baik yang berhubungan langsung dengan-Nya atau yang kita sebut sebagai “ibadah mahdah atau hablumminallah”, maupun yang berkaitan dengan hubungan antar sesama yang disebut “muamalah atau hablumminannaas”. Akan tetapi walaupun demikian keadaannya, bagi orang yang mau memahami dengan sungguh-sungguh tentang apa yang telah disayariatkan itu, tentulah akan menemukan bahwa: “Islam itu adalah agama yang mudah dan dimudahkan”. Allah SWT berfirman:  “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Q.S. A
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Akhlakmu Tak Jauh dari Perilaku Temanmu* Melihat situasi kekinian yang kian tidak menentu, utamanya soal akhlak dan keimanan nampaknya petuah dari orangtua kita zaman dulu yang dinyanyikan Emha Ainun Najib dan Opick dalam lyrix “Tombo Ati” adalah “Wong kang sholeh kumpulono” (berkumpul dengan orang-orang yang sholeh, red). Petuah ini mengajarkan kepada kita semua,  bahwa untuk menjadi baik, kita harus berkumpul dengan orang-orang yang baik pula (sholeh). Karena akibat kebaikannya itu, secara tidak langsung akan mengajarkan sifat terpuji lainnya kepada kita. Dengan kata lain, kalau kita ingin hati kita sehat (terbebas dari penyakit dan dosa) maka hindarilah bergaul dengan orang-orang yang suka bermaksiat kepada Allah Subhanahu Wata’ala.  Pepatah Arab menyatakan, “anli mar'i la tas'al, was’al an qoriinihi fainna qoriina bil muqorini yaqtadi.” (Jika ingin tahu seseorang, jangan Tanya dirinya, tetapi tanyalah temannya dan keadaan temannya).
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Akhlak Nabi Yang Kita Cintai (1)* Ya nabii salaamun ‘alaika;  Ya rosuul salaamun ‘alaika Ya habiib salaamun ‘alaika; Sholawaatullaahi ‘alaika Wahai Nabi salam kami kepadamu;   Wahai Rasul salam kami kepadamu Wahai kekasih Allah salam kami kepadamu;  Rahmat Allah semoga melimpah terus Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak (berzikir) menyebut Allah.” (Q.S. Al-Ahzab: 21) Syaikh Abdullah Al-Ghazali dalam Risalah Tafsir menjelaskan, bahwa melalui ayat 21 surah Al-Ahzab di atas, sebenarnya langsung atau tidak langsung Allah telah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk meneladani dan mengikuti gerak hidup atau akhlaqul kariimah Rasulullah SAW dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka; Baik dalam hal ibadah kepada Allah maupun dalam hal muamalah dengan sesama manusia. Dikatakan; Bah
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Seluruh Ummat Rasulullah SAW Akan Masuk Surga Kecuali Yang Tidak Mau* Rasululullah shallallahu'alaihiwasallam bercerita,  "سَأَلَ مُوسَى رَبَّهُ: مَا أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً؟ قَالَ: هُوَ رَجُلٌ يَجِىءُ بَعْدَ مَا أُدْخِلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ فَيُقَالُ لَهُ: ادْخُلِ الْجَنَّةَ. فَيَقُولُ: أَىْ رَبِّ كَيْفَ وَقَدْ نَزَلَ النَّاسُ مَنَازِلَهُمْ وَأَخَذُوا أَخَذَاتِهِمْ؟ فَيُقَالُ لَهُ: أَتَرْضَى أَنْ يَكُونَ لَكَ مِثْلُ مُلْكِ مَلِكٍ مِنْ مُلُوكِ الدُّنْيَا؟ فَيَقُولُ: رَضِيتُ رَبِّ. فَيَقُولُ: لَكَ ذَلِكَ وَمِثْلُهُ وَمِثْلُهُ وَمِثْلُهُ وَمِثْلُهُ. فَقَالَ فِى الْخَامِسَةِ: رَضِيتُ رَبِّ. فَيَقُولُ: هَذَا لَكَ وَعَشَرَةُ أَمْثَالِهِ وَلَكَ مَا اشْتَهَتْ نَفْسُكَ وَلَذَّتْ عَيْنُكَ. فَيَقُولُ: رَضِيتُ رَبِّ...". رواه مسلم في صحيحه (1/176 رقم 312) من حديث المغيرة بن شعبة رضي الله عنه. "(Suatu saat) Nabi Musa bertanya kepada Allah, ”Bagaimanakah keadaan penghuni surga yang paling rendah derajatnya?". Allah
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Akhlaq Rasulullah SAW Dan Sayyidina Abubakar Ash-shidiq ra. (4)* Pernah suatu kali Nabi Muhammad masuk ke rumah Siti Aisyah r.a. di waktu tengah malam. Tatkala itu Siti Aisyah sedang menjahit bajunya Nabi Muhammad SAW. Tatkala Siti Aisyah sedang asyik menjahit baju Nabi Muhammad SAW, tiba-tiba jarum yang dipakai Siti Aisyah untuk menjahit baju Nabi Muhammad SAW terjatuh dan lampu yang digunakan untuk menjahit itu juga terjatuh sehingga padamlah lampu itu. Tatkala Siti Aisyah sedang mencari-cari jarum yang terjatuh itu, karena gelap tidak terlihat, tiba-tiba muncullah Nabi Muhammad SAW maka ruangan yang ada di situ menjadi terang benderang dengan cahaya wajahnya Nabi Muhammad SAW sehingga Siti Aisyah dengan mudah mengambil jarum yang terjatuh itu. Tatkala itu Siti Aisyah mengambil jarum sambil melihat wajah Nabi Muhammad SAW sambil berkata, “Alangkah terang wajahmu Ya Nabi.” Maka berkatalah Nabi, “Celakalah orang yang tidak melihat wajahku di hari k
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Akhlaq Rasulullah SAW Dan Sayyidina Abu bakar Ash shidiq ra. (1)* Segala Puji bagi Allah SWT yang menghadirkan kita pada majlis ilmu dan majlis zikir ini. Di mesjid yang penuh berkah ini, yang berdekatan dengan makam Al Imam Sayyidina Habib Abdullah bin Mukhsin Al-Aththas. Dan hadir bersama kalian para ulama, Munshib dan tokoh-tokoh masyarakat. Ketahuilah semua ini adalah bantuan dari Allah SWT dan perhatian dari Allah SWT dan kedermawanan dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda dalam hadistnya, “Tidaklah datang seorang muslim ke dalam mesjid tidak ada tujuan lain kecuali untuk menuntut ilmu, maka Allah mencatat amalan itu seperti ia melangkah dan beribadah haji sempurna dari Allah SWT.” Setiap yang niatnya baik dari kalian yang sungguh-sungguh, niat untuk untuk hadir ke majlis ini tidak ada tujuan lain untuk mencari ilmu dan mendekatkan diri kepada Allah SWT ketahuilah bahwasanya kalian akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Arti dari