ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​


*Akhlaq Rasulullah SAW Dan Sayyidina Abubakar Ash-shidiq ra. (4)*

Pernah suatu kali Nabi Muhammad masuk ke rumah Siti Aisyah r.a. di waktu tengah malam. Tatkala itu Siti Aisyah sedang menjahit bajunya Nabi Muhammad SAW. Tatkala Siti Aisyah sedang asyik menjahit baju Nabi Muhammad SAW, tiba-tiba jarum yang dipakai Siti Aisyah untuk menjahit baju Nabi Muhammad SAW terjatuh dan lampu yang digunakan untuk menjahit itu juga terjatuh sehingga padamlah lampu itu.

Tatkala Siti Aisyah sedang mencari-cari jarum yang terjatuh itu, karena gelap tidak terlihat, tiba-tiba muncullah Nabi Muhammad SAW maka ruangan yang ada di situ menjadi terang benderang dengan cahaya wajahnya Nabi Muhammad SAW sehingga Siti Aisyah dengan mudah mengambil jarum yang terjatuh itu.

Tatkala itu Siti Aisyah mengambil jarum sambil melihat wajah Nabi Muhammad SAW sambil berkata, “Alangkah terang wajahmu Ya Nabi.” Maka berkatalah Nabi, “Celakalah orang yang tidak melihat wajahku di hari kiamat, wahai Aisyah.” Maka Siti Aisyah bertanya kepada Nabi , “Siapa orang yang tidak dapat melihatmu nanti di hari kiamat, Ya Rasulullah?”.

“Orang yang disebutkan namaku dihadapannya tapi tidak mau bershalawat kepadaku,” kata Nabi Muhammad SAW. Karena itu adalah suatu tanda lemahnya imannya dan hubungannya, kecintaannya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

Dan termasuk tindak akhlak yang agung yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yaitu menjaga seluruh anggota tubuh kalian daripada bermaksiat kepada Allah SWT. Jagalah mata kalian dari pandangan yang haram. Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda, “Pandangan yang haram bisa mencabut iman dari diri seseorang seperti mencabutnya pakaian dari badannya.” Nabi Muhammad SAW bersabda, “Pandangan yang haram adalah panah daripada panah syaitan yang beracun, barangsiapa meninggalkan pandangan yang haram karena takut kepada Allah SWT maka Allah memberikannya keimanan, manisnya iman yang akan dirasakan oleh hatinya.”

Dan jagalah lisan kalian daripada perkataan dusta dan ghibah. Karena sesungguhnya perbuatan dusta dan ghibah dapat menghilangkan pahala-pahala ibadah seperti puasa dan yang lainnya. Bila seseorang berdusta atau ghibah/bergunjing maka dihilangkan pahalanya oleh Allah SWT. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Puasa adalah perisai atau benteng dari kalian selama kalian tidak merusaknya.” Maka para sahabat bertanya, “Sesungguhnya apa yang bisa merusak puasa itu , Ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Sesungguhnya apabila kalian menjaga lisan kalian daripada perkataan dusta dan tidak berbuat ghibah.”

Maka dari itu Rasulullah SAW juga bersabda, “Jagalah mata hatimu, umat! perut kalian dari makanan-makanan yang haram”, dan Nabi mengatakan , “Setiap satu suap atau makanan haram yang masuk ke dalam perut seseorang maka neraka lebih pantas baginya.”

Ceramah Habib Umar bin Hafidz ra. di Masjid an-Nur, Empang, Bogor Kamis Ashar, 7 Januari 2010

Official resmi Pesantren Darul Musthofa Assayaniyah

Follow instagram : @darul_musthofa_assayaniyah

Follow telegram : http://t.me/Darulmusthofaassayaniyah

Blog :
Www.Darulmusthofaassayaniyah.blogspot.com

#akhlak #budipekerti #motivasi #inspirasi #spiritual #qolbu #hati #heart #cinta #love #jiwa #ruhani #psikologi #pikiran #mind #inspiration #motivation #soul #batin #seni #katamutiara #quotation #hijrah #ihsan #majelis #pesantren

Comments

Popular posts from this blog