ـ֓҉ऺـ༻❁༻ ﷽ ༺❁༺ـ֓҉ऺـ
*Agama Yang Mudah Lagi Dimudahkan (1)*
Allah SWT memang menciptakan manusia dengan tujuan untuk hanya beribadah dan menyembah kepada-Nya sebagaimana yang diterangkan Al-Qur.an:
“dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah (mengabdi) kepada-Ku.” (Q.S. Adz-Dzariyaat: 56)
Dan oleh sebab hal yang demikian itulah Allah SWT telah menetapkan “syariat-Nya” sebagai acuan “ibadah” yang harus ditunakan; Baik yang berhubungan langsung dengan-Nya atau yang kita sebut sebagai “ibadah mahdah atau hablumminallah”, maupun yang berkaitan dengan hubungan antar sesama yang disebut “muamalah atau hablumminannaas”.
Akan tetapi walaupun demikian keadaannya, bagi orang yang mau memahami dengan sungguh-sungguh tentang apa yang telah disayariatkan itu, tentulah akan menemukan bahwa: “Islam itu adalah agama yang mudah dan dimudahkan”.
Allah SWT berfirman: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Q.S. Al-Baqarah: 185)
“Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.” (Q.S. Al-Hajj: 78)
“Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah.” (Q.S. Thaa-Haa: 2)
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya agama ini adalah agama yang mudah, dan tidaklah seseorang itu melampaui batas dalam menjalankan agama ini kecuali akan kalah dengan sendirinya. Oleh karena itu berusahalah untuk mengamalkan agama ini dengan benar, dan kalau tidak bisa sempurna, maka berusahalah untuk mendekati kesempurnaan. Dan bergembiralah kalian dengan pahala bagi kalian yang sempurna walau pun amalan kalian tidak sempurna. Dan upayakan menguatkan semangat beribadah dengan memperhatikan ibadah di pagi hari dan di sore hari dan di sebagian malam (yakni waktu-waktu di mana kondisi badan sedang segar untuk beribadah). (HR. Al-Bukhari; An-Nasa’I; Imam Ahmad dari Abu Hurairah r.a)
“Sesungguhnya Allah SWT tidak mengutusku untuk mempersulit atau memperberat, melainkan sebagai seorang pengajar yang memudahkan.” (HR. Muslim, dari ‘Aisyah ra.)
Kemudahan dan keringanan atau yang disebut sebagai “rukhsah” yang diberikan Allah SWT untuk menjalankan apa-apa yang telah ditetapkan dan yang diwajibkan-Nya itu, tidak hanya berlaku dalam keadaan ”darurat”, tetapi juga ada dalam keadaan biasa. Sebagai contoh, mari kita pahami dan renungkan sejenak tentang beberapa “ibadah” yang telah diwajibkan-Nya kepada kita dan berhitung dengan waktu kehidupan yag telah Allah anugerahkan kepada kita. Mana yang lebih banyak, untuk ibadah kepada Allah atau untuk kepentingan kita secara pribadi?
Official resmi Pesantren Darul Musthofa Assayaniyah
Follow instagram : @darul_musthofa_assayaniyah
Follow telegram : http://t.me/Darulmusthofaassayaniyah
Blog :
Www.Darulmusthofaassayaniyah.blogspot.com
#akhlak #budipekerti #motivasi #inspirasi #spiritual #qolbu #hati #heart #cinta #love #jiwa #ruhani #psikologi #pikiran #mind #inspiration #motivation #soul #batin #seni #katamutiara #quotation #hijrah #ihsan #majelis #pesantren
*Agama Yang Mudah Lagi Dimudahkan (1)*
Allah SWT memang menciptakan manusia dengan tujuan untuk hanya beribadah dan menyembah kepada-Nya sebagaimana yang diterangkan Al-Qur.an:
“dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah (mengabdi) kepada-Ku.” (Q.S. Adz-Dzariyaat: 56)
Dan oleh sebab hal yang demikian itulah Allah SWT telah menetapkan “syariat-Nya” sebagai acuan “ibadah” yang harus ditunakan; Baik yang berhubungan langsung dengan-Nya atau yang kita sebut sebagai “ibadah mahdah atau hablumminallah”, maupun yang berkaitan dengan hubungan antar sesama yang disebut “muamalah atau hablumminannaas”.
Akan tetapi walaupun demikian keadaannya, bagi orang yang mau memahami dengan sungguh-sungguh tentang apa yang telah disayariatkan itu, tentulah akan menemukan bahwa: “Islam itu adalah agama yang mudah dan dimudahkan”.
Allah SWT berfirman: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Q.S. Al-Baqarah: 185)
“Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.” (Q.S. Al-Hajj: 78)
“Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah.” (Q.S. Thaa-Haa: 2)
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya agama ini adalah agama yang mudah, dan tidaklah seseorang itu melampaui batas dalam menjalankan agama ini kecuali akan kalah dengan sendirinya. Oleh karena itu berusahalah untuk mengamalkan agama ini dengan benar, dan kalau tidak bisa sempurna, maka berusahalah untuk mendekati kesempurnaan. Dan bergembiralah kalian dengan pahala bagi kalian yang sempurna walau pun amalan kalian tidak sempurna. Dan upayakan menguatkan semangat beribadah dengan memperhatikan ibadah di pagi hari dan di sore hari dan di sebagian malam (yakni waktu-waktu di mana kondisi badan sedang segar untuk beribadah). (HR. Al-Bukhari; An-Nasa’I; Imam Ahmad dari Abu Hurairah r.a)
“Sesungguhnya Allah SWT tidak mengutusku untuk mempersulit atau memperberat, melainkan sebagai seorang pengajar yang memudahkan.” (HR. Muslim, dari ‘Aisyah ra.)
Kemudahan dan keringanan atau yang disebut sebagai “rukhsah” yang diberikan Allah SWT untuk menjalankan apa-apa yang telah ditetapkan dan yang diwajibkan-Nya itu, tidak hanya berlaku dalam keadaan ”darurat”, tetapi juga ada dalam keadaan biasa. Sebagai contoh, mari kita pahami dan renungkan sejenak tentang beberapa “ibadah” yang telah diwajibkan-Nya kepada kita dan berhitung dengan waktu kehidupan yag telah Allah anugerahkan kepada kita. Mana yang lebih banyak, untuk ibadah kepada Allah atau untuk kepentingan kita secara pribadi?
Official resmi Pesantren Darul Musthofa Assayaniyah
Follow instagram : @darul_musthofa_assayaniyah
Follow telegram : http://t.me/Darulmusthofaassayaniyah
Blog :
Www.Darulmusthofaassayaniyah.blogspot.com
#akhlak #budipekerti #motivasi #inspirasi #spiritual #qolbu #hati #heart #cinta #love #jiwa #ruhani #psikologi #pikiran #mind #inspiration #motivation #soul #batin #seni #katamutiara #quotation #hijrah #ihsan #majelis #pesantren
Comments
Post a Comment