Posts

Showing posts from October, 2019
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW (1)* 1. Sayyidina Abu Bakar RA. berkata: ﻣﻦ ﺃﻧﻔﻖ ﺩﺭﻫﻤﺎ ﻋﻠﻰ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ ﺭﻓﻴﻘﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ Barangsiapa membelanjakan satu dirham untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi SAW, maka ia akan menjadi temanku di surga 2. Berkata Sayyidina Umar RA. ﻣﻦ ﻋﻈﻢ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻘﺪ ﺃﺣﻴﺎ ﺍﻹﺳﻼﻡ “Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi SAW, maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam.” 3. Berkata Sayyidina Utsman RA.: ﻣﻦ ﺃﻧﻔﻖ ﺩﺭﻫﻤﺎ ﻋﻠﻰ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻜﺄﻧﻤﺎ ﺷﻬﺪ ﻏﺰﻭﺓ ﺑﺪﺭ ﻭﺣﻨﻴﻦ “Barangsiapa membelanjakan satu dirham untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi SAW, maka seakan-akan ia ikut-serta menyaksikan perang Badar dan Hunain.” 4. Sayyidina Ali RA. berkata: ﻣﻦ ﻋﻈﻢ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻛﺎﻥ ﺳﺒﺒﺎ ﻟﻘﺮﺍﺀﺗﻪ ﻻ ﻳﺨﺮﺝ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺇﻻ ﺑﺎﻹﻳﻤﺎﻥ ﻭﻳﺪﺧﻞ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﺑﻐﻴﺮ ﺣﺴﺎﺏ “Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi SAW, dan ia menjadi sebab dilaksanakannya pembacaan
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW* Umat islam di berbagai penjuru dunia sangat bersuka cita dengan masuknya bulan Rabiul Awwal, atau biasa disebut banyak orang sebagai bulan “Maulid”. Memang hal ini layak dan pantas sebab pada bulan inilah terjadinya Maulid (kelahiran) Nabi yang paling mulia, Nabi yang meliputi alam semesta dengan Risalah dan Rahmat-nya, Nabi yang paling banyak mendapat fadhail (keutamaan) dan keistimewaaan, beliaulah Nabi kita, Sayyiduna Muhammad bin Abdillah SAW. Kemudian, bermula dari bulan kelahiran Nabi Muhammad inilah saat ini kaum muslimin serentak di berbagai daerah mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad, hampir sebulan penuh mereka mengisi hari-hari tersebut dengan mengumpulkan orang-orang membaca kitab Maulid, bersholawat, memuji Rasulullah dan mendengarkan ceramah agama kemudian menikmati hidangan. Kesemuanya itu tidak lain adalah perwujudan kesenangan hatinya menyambut datangnya bulan yang mulia ini. Yang ujung-u
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Wudhu Rasulullah SAW Menurut 4 Mazhab Fiqih (1)* Para ulama sepakat bahwa tafsir dan penjelasan atas tata cara wudhu sebagaimana diperintahkan di dalam al-Qur’an, terdapat pada sunnah-sunnah Rasulullah SAW. Apakah sunnah tersebut berupa perkataan, perbuatan, atau ketetapannya. Hanya saja, mereka berbeda pendapat dalam proses pemilahan hukum-hukum fiqih atas setiap detail tata cara wudhu Rasulullah SAW tersebut. Yaitu antara tata cara yang dihukumi wajib sebagai syarat sahnya ibadah wudhu, atau semata dihukumi sunnah yang dianjurkan. Terkait detail pandangan ulama tersebut, berikut penulis kutipkan praktik wudhu dari aspek hukum, yang tertulis dalam beberapa kitab-kitab fiqih matan empat mazhab.  a. Wudhu Rasulullah SAW Menurut Mazhab Hanafi Imam Ibnu Maudud al-Maushili (w. 683 H), seorang ulama bermazhab Hanafi, dalam kitab matan-nya; Mukhtar al-Fatwa, yang menjadi salah satu rujukan dalam mazhab Hanafi, menetapkan praktik wudhu dari sisi rukun da
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Hukum-Hukum Wudhu: Ikhtilaf Antara Wajib Atau Sunnah* Adapula perkara-perkara yang masih diperselisihkan para ulama, apakah ketika hendak melakukannya wajib dalam kondisi wudhu atau hanya sekedar sunnah.  a. Menyentuh Mushaf  Para ulama berbeda pendapat, apakah saat seseorang hendak menyentuh mushaf al-Qur’an diwajibkan dalam kondisi wudhu. Mazhab Pertama: Wajib suci dari hadats.  Mayoritas ulama (Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hanbali) sepakat bahwa diharamkan menyentuh mushaf alQuran bila seseorang dalam keadaan berhadats kecil. Bahkan menurut Mazhab Maliki dan Mazhab Syafi'i, haram pula untuk menyentuh mushaf meskipun dengan alas atau alat seperti batang lidi. Sedangkan bagi Mazhab Hanafi meski mengharamkan sentuhan langsung, namun bila menggunakan alas atau batang lidi hukumnya boleh. Dengan syarat alas atau batang lidi itu berstatus suci dari najis. Dasar pendapat ini adalah ayat al-Qur’an dan hadits berikut:  “Tidak ada yang menyentuhnya
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Faktor Khilafiyah Dan Cara Menyikapinya* Disini saya diminta mengulas cara kita menyikapi perbedaan pendapat di antara para ulama. Saya ulas dahulu bahwa di zaman Nabi shalallahu alaihi wasallam sudah ada perbedaan Furuiyah antar para Sahabat; ﻭَﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺳَﻌِﻴﺪٍ اﻟْﺨُﺪْﺭِﻱِّ - ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ - ﻗَﺎﻝَ: ﺧَﺮَﺝَ ﺭَﺟُﻼَﻥِ ﻓِﻲ ﺳَﻔَﺮٍ, ﻓَﺤَﻀَﺮَﺕْ اﻟﺼَّﻼَﺓُ - ﻭَﻟَﻴْﺲَ ﻣَﻌَﻬُﻤَﺎ ﻣَﺎءٌ - ﻓَﺘَﻴَﻤَّﻤَﺎ ﺻَﻌِﻴﺪًا ﻃَﻴِّﺒًﺎ, ﻓَﺼَﻠَّﻴَﺎ, ﺛُﻢَّ ﻭَﺟَﺪَا اﻟْﻤَﺎءَ ﻓِﻲ اﻟْﻮَﻗْﺖِ. Dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa ada dua orang yang bepergian, saat shalat tiba tidak ada air maka mereka berdua tayamum pakai debu, shalat, kemudian keduanya menemukan air. ﻓَﺄَﻋَﺎﺩَ ﺃَﺣَﺪُﻫُﻤَﺎ اﻟﺼَّﻼَﺓَ ﻭَاﻟْﻮُﺿُﻮءَ, ﻭَﻟَﻢْ ﻳُﻌِﺪِ اﻵْﺧَﺮُ, ﺛُﻢَّ ﺃَﺗَﻴَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ اﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻓَﺬَﻛَﺮَا ﺫَﻟِﻚَ ﻟَﻪُ, ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟِﻠَّﺬِﻱ ﻟَﻢْ ﻳُﻌِﺪْ: «ﺃَﺻَﺒْﺖَ اﻟﺴُّﻨَّﺔَ ﻭَﺃَﺟْﺰَﺃَﺗْﻚَ ﺻَﻼَﺗُﻚَ» ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻟِﻵْﺧَﺮِ: «ﻟَﻚَ اﻷَْﺟْﺮُ ﻣﺮﺗﻴﻦ». ﺭَﻭَاﻩُ ﺃَﺑُﻮ ﺩَاﻭُﺩَ, ﻭاﻟﻨَّﺴَﺎﺋِﻲُّ. Salah satu dari mere
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Makan dengan Tiga Jari* Dalam hadits memang dijelaskan bahwa ketika makan Rosulullah shollallohu alaihi wasallam menggunakan tiga jari yaitu ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah dan menjilat tangan beliau dimulai dari jari tengah, jari telunjuk kemudian ibu jari sebelum beliau mengusapnya dengan sapu tangan. Imam Nawawi berkata: makan dengan tiga jari hukumnya sunnah, dan tidak menggabungkan jari keempat dan kelima kecuali karena dlorurot. Termasuk kesunahan makan adalah menjilat tangan untuk menjaga barokah makanan dan membersihkan tangan Imam Thobroniy meriwayatkan dari Amir bin Robi'ah: Rosulullah makan dengan menggunakan tiga jari dan minta tolong pada jari keempat. Dalam hadits mursal diriwayatkan bahwa Rosululloh shollallohu alaihi wasallam makan dengan 5 jari. Ini dimungkinkan pada makanan yang cair, atau pada makanan yang sedikit yang jarang untuk menunjukkan kebolehan. Karena kebiasaan beliau saat makan kebanyakan menggunakan tiga
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Ketika Telah Tiba Saat Menikah (3)* Sebuah pernikahan didahului oleh pilihan bebas yang penuh kesadaran dan tanggung jawab. Masa awal-awal pernikahan merupakan masa dimulainya perjuangan untuk memupuk rasa simpati dan menyuburkannya menjadi cinta. Al-Quran menyebut cinta antara Suami-Istri dengan kata afdha. Maknanya, seperti keterbukaan angkasa raya. Dalam cinta yang demikian, tak ada lagi sikap yang penuh pura-pura. Suatu kali, mungkin kita akan mendatangi istri dengan setumpuk masalah dan kita tak sedikitpun ragu untuk mengeluhkan beban dan bahkan mungkin menangis di pangkuannya. Meski, ketika kita di luar rumah, kita tetap tegar dengan air muka yang selalu ceria. Suatu ketika, Nabi agung Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi Bunda Khadijah radhiallahu ‘anha dalam keadaan gelisah dan ragu seusai mendapat wahyu pertama. Dengan kelembutannya, Bunda Khadijah ra menenangkan dan menguatkan hati Nabi. Saya tercengang dengan kalimat Umar ibn
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Ketika Telah Tiba Saat Menikah (2)* Ada sebuah kabar, kebanyakan lelaki lebih suka pada perempuan dengan paras yang begitu ayu. Itu sah-sah saja. Tetapi kita mesti sadar bahwa keayuan paras saja bukanlah sebab yang kelak akan mendatangkan barakah dalam pernikahan. Demikian halnya dengan keturunan dan kekayaan. Ada yang lebih sempurna dari itu semua, yakni akhlak mulia dalam diri perempuan. Ada agama dalam hidupnya. Dalam banyak riwayat, Nabi senantiasa meminta para sahabat untuk melihat dulu Muslimah yang hendak dipinangnya. Tujuannya, agar para sahabat itu menemukan “sesuatu” yang membuatnya tertarik dan bisa melanggengkan pernikahannya. Dalam pemahaman inilah kita perlu meletakkan keayuan paras, keturunan dan kekayaan. Sungguh, Nabi kita yang agung telah berwasiat bahwa fitnah terbesar bagi lelaki adalah kaum wanita. Semoga kita tidak jatuh pada perempuan macam begitu. Maka, paras ayu, keningratan, dan anak orang kaya bukan menjadi sebab utama. Se
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Ketika Telah Tiba Saat Menikah (1)* Menikah adalah keputusan yang besar dalam hidup kita. Ini adalah pilihan yang tidak main-main. Memilih seorang pasangan yang dengannya kita akan membangun sebuah keluarga, menurunkan keturunan dan hidup bersama dalam segenap suasana bukanlah persoalan yang hanya untuk satu dua tahun saja, melainkan untuk sepanjang tahun. Untuk jangka waktu yang selama-lamanya. Bahkan bukan hanya di dunia, tapi juga untuk hidup di akhirat. Demikianlah, kita perlu mempertimbangkan dengan seksama dan matang perihal ini. Sejatinya, keputusan apapun dalam hidup kita merupakan peristiwa besar. Dari keputusan itu, kelak rangkaian peristiwa akan terus bergulir. Ada peribahasa lawas, langkah keseribu dimulai dengan langkah pertama. Kita perlu hati-hati dan cermat ketika memutuskan, apapun. Orang Cina kuno punya pepatah, rusak seinci rugi seribu batu. Maka, pengambilan keputusan merupakan pertemuan dengan sebuah revolusi. Ketika kita benar-
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Menyentuh Istri Setelah Wudhu* Imam Syafi’i berpendapat bahwa lelaki yang punya wudlu ketika bersentuhan kulit dengan perempuan yang bukan mahram adalah batal wudlunya, baik yang disentuh maupun yang menyentuh. Hal ini sebagaimana terungkap dalam Kitab Fiqih Manhajy: ﻟﻤﺲ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺯﻭﺟﺘﻪ ﺃﻭ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺍﻷﺟﻨﺒﻴﺔ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺣﺎﺋﻞ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻨﻘﺾ ﻭﺿﻮﺅﻩ ﻭﻭﺿﻮﺅﻫﺎ ﻭﺍﻷﺟﻨﺒﻴﺔ ﻫﻲ ﻛﻞ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﻳﺤﻞ ﻟﻪ ﺍﻟﺰﻭﺍﺝ ﺑﻬﺎ ‏( ﺍﻟﻔﻘﻪ ﺍﺍﻟﻤﻨﻬﺠﻲ 1/63 ) “Laki-laki yang menyentuh istrinya dan perempuan ajnaby dengan tanpa penghalang, maka sesungguhnya adalah bisa membatalkan wudlunya dan wudlu yang disentuh. Dan yang dimaksud dengan perempuan ajnaby adalah tiap-tiap perempuan yang halal baginya dinikah.” Qaul ini adalah berlandaskan pada Firman Allah SWT: ﻭﺇﻥ ﻛﻨﺘﻢ ﻣﺮﺿﻰ ﺃﻭ ﻋﻠﻰ ﺳﻔﺮ ﺃﻭ ﺟﺎﺀ ﺃﺣﺪ ﻣﻨﻜﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﻐﺎﺋﻂ ﺃﻭ ﻻﻣﺴﺘﻢ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﻓﻠﻢ ﺗﺠﺪﻭﺍ ﻣﺎﺀ ﻓﺘﻴﻤﻤﻮﺍ ﺻﻌﻴﺪﺍ ﻃﻴﺒﺎ Dan jika kalian sakit atau sedang bepergian atau seseorang yang dilanda hajat buang air besar, atau kalian menyentuh para istri kalian, kemudian tid
Image
▼ ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Sakit Ujian Iman* Salah satu yang pasti harus dihadapi oleh manusia apalagi sebagai mu’min adalah ujian dari Allah SWT. Pengakuan manusia sebagai mu’min membuat Allah SWT akan menguji sejauhmana kualitas imannya. Hal ini karena belum tentu orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT secara otomatis diakui keimanannya, Allah berfirman: وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُوْلُ ءَامَنَّا بِاللهِ وَبِالْيَوْمِ اْلأَخِرِوَمَاهُمْ بِمُؤْمِنِيْنَ. Diantara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir”, padahal mereka bukanlah orang-orang yang beriman (QS 2:8). Kepastian adanya ujian dari Allah SWT ditegaskan juga di dalam firman-Nya: أَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُتْرَكُواْ اَنْ يَقُوْلُوْا ءَامَنَّاوَهُمْ لاَيُفْتَنُوْنَ. وَلَقَدْ فَتَنَّاالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الكَاذِبِيْنَ. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “kami beriman”, sedang mereka t
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Ujian Berupa Sakit* Dalam kehidupan kita, Allah SWT telah memberikan kenikmatan yang begitu banyak sehingga kita sendiri tidak pernah mampu menghitung-hitungnya, kita hanya bisa merasakannya. Diantara kenikmatan yang banyak itu adalah kesehatan jasmani dan rohani. Namun yang amat disayangkan adalah begitu banyak manusia yang kurang memberikan perhatian dalam masalah kesehatan sehingga mereka tidak memanfaatkan kesehatannya itu untuk memperbanyak amal shaleh. Tidak sedikit orang yang baru menyadari betapa pentingnya kesehatan itu pada saat penyakit telah menimpa dirinya. Oleh karena itu, Islam sebagai agama yang sempurna mengajarkan agar setiap orang yang beriman mensyukuri semua nikmat yang telah dikaruniakan Allah kepadanya, termasuk di dalamnya nikmat kesehatan jasmani, caranya adalah, pertama, menjaga kesehatan dan memelihara jasmani dengan sebaik-baiknya agar tidak sampai terserang penyakit. Kedua, mempergunakan jiwa dan raga kita sebagai amanat
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Ketika Burung Dan Jin Bertasbih* Imam Az-Zamakhsyari mengatakan, "Tidak menutup kemungkinan bahwa Allah memberikan insting kepada burung untuk berdoa dan bertasbih kepada-Nya. Seperti halnya Allah telah memberikan insting kepadanya terhadap berbagai ilmu rumit yang hampir saja akal tidak dapat sampai kepadanya." Allah SwWT berfirman, "Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah, kepada-Nya bertasbih apa yang ada di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan bertasbihnya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan," (QS An-Nur [24]: 41). Sungguh luar biasa, burung pun bertasbih dengan cara yang diketahui oleh Allah, sedangkan kita sama sekali tidak mengetahui bagaima cara mereka melakukannya. Allah SWT berfirman, "Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memujinya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka," (QS Al-Isra [17]: 44
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Dzikir Sebagai Terapi (2)* Menurut para ahli spiritual dan pengobatan sejak zaman Nabi sampai saat ini menyatakan bahwa dzikir merupakan satu kesatuan yang mengandung kekuatan yang mmapu memberikan keyakinan dalam semangat hidup dan memulihkan kesehatan seseorang. Keyakinan ini sangat diperlukan oleh siapapun terlebih lagi untuk orang yang menderita sakit, terutama penyakit yang dideritanya tergolong sulit untuk disembuhkan. Bisa jadi menurut ilmu kedokteran suatu penyakit yang sangat parah tidak dapat disembuhkan, tiada hal yang mustahil didunia ini apabila Allah menghendaki sesuatu. Selain berobat ke ahli medis, pengobatan juga diperlukan dengan cara berdzikir, sebab disamping permohonan kepada Allah dzikir juga berdampak positif terhadap tubuh dan psikologis penderita. Banyak orang menyadari bahwa keadaan kondisi sakit selain dipengaruhi oleh tubuh fisik juga dipengaruhi oleh aspek lain, seperti keadaan mental, pikiran dan perasaan (psikologis) ses
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Dzikir Sebagai Terapi (1)*  Dzikir yang artinya mengingat (Allah) merupakan metode yang selalu digunakan oleh semua tareqat sufi. Prinsip pokoknya adalah dengan memusatkan pikiran dan perasaan kepada Allah SWT dengan cara menyebut namanya berulang-ulang. Dengan demikian, seseorang akan mempunyai pengalaman berhubungan dengan Allah, adanya hubungan ini dengan sendirinya akan menghilangkan rasa keterpisahan antara manusia dengan Tuhannya. Dzikir mempunyai kemiripan dengan berbagai teknik meditasi pada tradisi agama-agama lain, baik pada tekniknya maupun pada efek yang ditimbulkannya. Dzikir tidak hanya berpengaruh pada perkembangan rokhani atau nafs seseorang, banyak penelitian empiris yang telah membuktikan bahwa dzikir juga berpengaruh pula terhadap dimensi fisik. Misalnya dalam menyembuhkan berbagai jenis penyakit fisik maupun menghilangkan kondisi-kondisi psikopatologi seperti stress, kecemasan dan depresi (Fuad Nasori Suroso, Membangun Peradigma Ps
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Pasrah Kepada Qadar Allah (Rejeki dan Pekerjaan) Bag. 2* Sesungguhnya pekerjaan yang kita lakukan hanyalah menuruti perintah dan aturan yang telah ditetapkan Allah pada semua makhluk. Kita diperintahkan untuk makan, minum dan berobat jika kita lapar, haus, dan sakit. Kita juga diperintah agar waspada pada penyakit dan musibah. Keyakinan bahwa tidak ada pelaku selain Allah harus ditancapkan dalam diri kita. Hanya Allah-lah yang menciptakan segala sesuatu dan tidak ada pengaruh kecuali dari hukum-Nya. Allah SWT telah berfirman dalam surat Al-A'raf : 54 : إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang Telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu dia
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Pasrah Kepada Qodar Alloh (Rejeki dan Pekerjaan) Bag. 1* Banyak sekali cara yang dilakukan orang demi memperoleh rizqi. Namun setelah diteliti cara-cara tersebut tidak disyari'atkan (diperbolehkan) oleh agama. Suatu ketika ada orang yang menasehatinya agar menjauhi dan tidak melakukan cara tersebut karena tidak sesuai dengan syari'at. Lalu orang tersebut malah mencacinya dengan mengatakan : Sebenarnya cara yang saya kerjakan dalam mencari rizqi itu disyari'atkan dan diperintahkan, selain itu Allah juga tidak menyukai orang-orang yang malas dan tidak mau bekerja. Orang tersebut juga kadang membantah dengan mengatakan : Saya menjalankan kata hikmah dari Ibnu 'Atha'illah. Sesungguhnya Allah telah menempatkanku pada maqam asbab, lalu kenapa saya tidak boleh bekerja dengan caraku. Fenomena di atas hanya dapat kita tepis dengan hikmah Ibnu 'Atha'illah bahwa semangat yang tinggi tidak akan mampu menembus dinding-dinding takdir A
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Pasrah kepada Qadar Allah (2)* Allah memberikan penjelasan dalam  Al-Qur’an surat Al-Baqarah : 255 اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. da
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Pasrah kepada Qadar Allah (1)*  سوابق الههم لا تخرق أسوار الأقدار “Semangat yang tinggi tidak akan mampu menembus dinding-dinding takdir Allah” Etika yang harus dilakukan dalam maqam asbab adalah percaya akan takdir Allah. Etika ini sangat urgen untuk di pegang oleh salik yang ingin selamat dari kesesatan. Karena sebesar apapun usaha salik pasti tidak akan keluar dari takdir Allah. Oleh karena itu Ibnu Atha'illah menjelaskan dengan kata hikmahnya, “Semangat yang tinggi tidak akan mampu menembus dinding-dinding takdir Allah”. "Semangat" disini adalah kemauan keras yang diberikan Allah kepada manusia untuk menghadapi kehidupan mereka seperti kerja, mengajar, dan sebagainya. Kemauan atau semangat keras yang diberikan Allah kepada manusia tersebut tidak akan mampu menembus dinding takdir Allah. Ibnu Atha'illah menyerupakan Qadar (takdir Allah) dengan dinding kokoh yang membentengi suatu negara. Jika ada seorang musuh yang ingin mengh
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Kedudukan Puasa Daud* Bagi orang yang mampu dan kuat menjalani puasa lebih banyak dalam sebulan tentu yang lebih baik seperti dasar dalam kaidah fiqih “maa kaana aktsaru fi’lan kaana aktsaru fadhlan”, yang artinya “Semakin banyak suatu ibadah dilakukan maka semakin besar fadhilah/pahalanya”.) asal semuanya dilakukan dengan kesungguhan dan keikhlasan. Berikut dalil anjuran puasa daud dari Nabi Muhammad SAW حدثنا آدم حدثنا شعبة حدثنا حبيب بن أبي ثابت قال سمعت أبا العباس المكي وكان شاعرا وكان لا يتهم في حديثه قال سمعت عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما قال قال النبي صلى الله عليه وسلم إنك لتصوم الدهر وتقوم الليل فقلت نعم قال إنك إذا فعلت ذلك هجمت له العين ونفهت له النفس لا صام من صام الدهر صوم ثلاثة أيام صوم الدهر كله قلت فإني أطيق أكثر من ذلك قال فصم صومداود عليه السلام كان يصوم يوما ويفطر يوما ولا يفر إذا لاقى قال الزين بن المنير : أفرد ترجمة صوم يوم وإفطار يوم بالذكر للتنبيه على أفضليته ، وأفرد صيام داود - عليه السلام - بالذكر للإشارة إلى ال
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Bid'ah-Bid'ah Hasanah Yang Dilakukan Ulama Salaf dan Kholaf* 1. Bid’ah Hasanah imam Abu Hanifah : Sholat 300 rokaat tiap malam. Al-‘Aththar dalam kitab at-Tadzkirah mengatakan : ﻛﺎﻥ ﺍﺑﻮ ﺣﻨﺒﻔﺔ ﻳﺼﻠﻲ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻟﻴﻠﺔ ﺛﻼﺛﻤﺎﺋﺔ ﺭﻛﻌﺔ ﻓﻤﺮ ﻳﻮﻣﺎ ﻋﻠﻰ ﺟﻤﻊ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﺒﻴﺎﻥ ﻓﻘﺎﻝ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻟﺒﻌﺾ : ﻫﺬﺍ ﻳﺼﻠﻲ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﻒ ﺭﻛﻌﺔ ﻭﻻ ﻳﻨﺎﻡ ﺑﺎﻟﻠﻴﻞ . ﻓﻘﺎﻝ ﺍﺑﻮ ﺣﻨﻴﻔﺔ : ﻧﻮﻳﺖ ﺍﻥ ﺍﺻﻠﻲ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﻒ ﺭﻛﻌﺔ ﻭﺍﻥ ﻻ ﺍﻧﺎﻡ ﺑﺎﻟﻠﻴﻞ “ Abu Hanifah konon melakukan sholat 300 roka’at tiap malam. Suatu hari ia berjalan melewati sekelompok anak kecil, maka seorang dari mereka berkata kepada temannya : “ Inilah orang yang melakukan sholat tiap malam 1000 roka’at dan tidak pernah tidur tiap malam “. (Iqamah al-Hujjah, al-Kanawi : 80) 2. Bid’ah Hasanah Imam Malik : Sholat 800 roka’at tiap hari. ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮْ ﻣُﺼْﻌَﺐٍ ﻭَﺃَﺣْﻤَﺪُ ﺑْﻦُ ﺇِﺳْﻤَﺎﻋِﻴْﻞَ ﻣَﻜَﺚَ ﻣَﺎﻟِﻚُ ﺑْﻦُ ﺃَﻧَﺲٍ ﺳِﺘِّﻴْﻦَ ﺳَﻨَﺔً ﻳَﺼُﻮْﻡُ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻭَﻳُﻔْﻄِﺮُ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﻳَﻮْﻡٍ ﺛَﻤَﺎﻧَﻤِﺎﺋَﺔٍ ﺭَﻛْﻌَﺔً “Abu Mush’ab da