Posts

Showing posts from May, 2020
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Pengemis Itu Ternyata Adalah Suamiku* Pada suatu hari sepasang suami isteri kaya sedang makan bersama di rumahnya, tiba-tiba pintu rumahnya diketuk seorang pengemis. Melihat keadaan pengemis itu, si istri merasa terharu dan dia bermaksud hendak memberikan sesuatu. Tetapi sebelumnya sebagai seorang wanita yang patuh kepada suaminya, dia meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya, "Suamiku, bolehkah aku memberi makanan kepada pengemis itu ?". Rupanya suaminya memiliki karakter berbeda dengan wanita itu. Dengan suara lantang dan kasar dia menjawab, "Tidak usah! usir saja dia, dan tutup kembali pintunya!" Si isteri terpaksa tidak memberikan apa-apa kepada pengemis tadi sehingga dia berlalu dengan kecewa. Hari demi hari berlalu, perdagangan lelaki itu jatuh bangkrut. Kekayaannya habis dan ia menderita banyak hutang. Selain itu, karena ketidakcocokan sifat dengan isterinya, rumah tangganya menjadi berantakan sehingga terjadilah perce
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Khusyu'nya Orang-orang Shalih (2)* Ada seseorang yang berkata kepada istri dan anak-anaknya: “Bila aku telah masuk dalam sholat, lakukanlah apa yang kalian inginkan (daripada mengeraskan suara dan membuat kegaduhan) karena aku tidak merasakan dengan tingkah kalian”. Terkadang mereka menabuh rebana, namun ia tidak menyadarinya. (An-Nashdiah ad-Diniyyah: 120). Habib Ahmad bin Umar Al-Hinduan selalu mempercepat sholatnya, tatkala ditanya akan hal itu, beliau menjawab: “Dari kelezatan yang aku dapatkan di dalam sholat, aku takut akan mendahuluiku keluarnya mani (sebelum selesainya sholatku hingga sholatku menjadi batal)".(Kalamul-Habib Alwy bin Syihab: 1/125) Habib Abdullah bin Umar bin Yahya sangat tenggelam di dalam kenikmatan sholatnya (istighroq) hingga beliau seringkali menduduk kan orang lain untuk menjadi pengingat bagi dirinya. Maka jika beliau istighraq di dalam berdiri, orang itu berteriak: ruku', dan jika beliau istighraq di
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Khusyu'nya Orang-orang Shalih (1)* Abu Darda' berkata: “Terdengar denyut nadi Nabi Ibrahim kekasih Allah bila berdiri di dalam sholat dari jarak 1 mil karena takutnya kepada Allah”. (Al lhya: 4/154) Diriwayatkan dari Ali bin Husain , jika dia berwudhu”, wajahnya berubah menjadi pucat, keluarganya bertanya: “Apa yang membuatmu bergetar ketika wudhu'?”. Dia menjawab: “Apa kamu tidak tahu di hadapan siapa aku akan berdiri?!”. (Masthurul lfadah: 112) Sesungguhnya seorang tabi'in bernama “Urwah bin Zubeir dan bin Asma” binti Abi Bakar  terkena penyakit kanker di betisnya, seorang dokter berkata kepadanya: “Betis ini harus diamputasi Wahai “Urwah”. Maka 'Urwah bertawakkal kepada Allah dan ridha dengan ketentuan-Nya, lalu ia dibawa ke ruang operasi untuk diamputasi dokter berkata: "Minumlah obat bius agar kamu tidak merasakan Sakit wahai “Urwah !”. 'Urwah berkata: “Aku berlindung kepada Allah dari meminum sesuatu yang dapat m
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Hati-hati Menilai Seseorang* Al-Imam Ghozali ra. berkata : ﻳﻨﺒﻐﻲ ﺃﻻ ﺗﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﺃﺣﺪ ﺇﻻ ﻭﺗﺮﻯ ﺃﻧﻪ ﺧﻴﺮ ﻣﻨﻚ ﻭﺃﻥ ﺍﻟﻔﻀﻞ ﻟﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻚ ﻓﺈﻥ ﺭﺃﻳﺖ ﺻﻐﻴﺮﺍ ﻗﻠﺖ : Sepatutnya jangan-lah engkau melihat kepada seseorang-pun kecuali engkau melihat kepadanya bahwasan-nya dia lebih baik darrimu, dan sesungguhnya dia lebih mulai darimu, maka jika engkau melihat kepada anak kecil, engkau katakan didalam hatimu ﻫﺬﺍ ﻟﻢ ﻳﻌﺺ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺃﻧﺎ ﻋﺼﻴﺘﻪ ﻓﻼ ﺷﻚ ﺃﻧﻪ ﺧﻴﺮ ﻣﻨﻲ "Anak kecil ini tidak bermaksiat kepada Allah SWT, sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya, maka sudah pasti dia lebih baik daripada diriku". ﻭﺇﻥ ﺭﺃﻳﺖ ﻛﺒﻴﺮﺍ ﻗﻠﺖ : ﻫﺬﺍ ﻗﺪ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺒﻠﻲ ، ﻓﻼ ﺷﻚ ﺃﻧﻪ ﺧﻴﺮ ﻣﻨﻲ Dan jika engkau melihat kepada yang lebih tua, engkau katakan, "orang ini telah beribadah kepada Allah SWT sebelum diriku, maka sudah pasti dia lebih baik dariku". ﻭﺇﻥ ﺭﺃﻳﺖ ﻋﺎﻟﻤﺎ ﻗﻠﺖ : Jika engkau melihat orang yang berilmu, engkau mengatakan ﻫﺬﺍ ﻗﺪ ﺃﻋﻄﻲ ﻣﺎ ﻟﻢ ﺃﻋﻂ ﻭﺑﻠﻎ ﻣﺎ ﻟﻢ ﺃﺑﻠﻎ ﻭﻋﻠﻢ ﻣﺎ ﺟﻬﻠﺖ ﻓﻜﻴ
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Menggabung Niat Puasa Syawal dan Qadha Puasa Ramadhan* Diperbolehkan menggabung niat puasa 6 hari bulan syawal dengan qadha ramadhan menurut Imam Romli dan keduanya mendapatkan pahala. Sedangkan menurut Abu Makhromah tidak mendapatkan pahala keduanya bahkan tidak sah. قال شيخنا كشيخه والذي يتجه أن القصد وجود صوم فيها فهي كالتحية فإن نوى التطوع أيضا حصلا وإلا سقط عنه الطلب ( وقوله كالتحية ) أي فإنها تحصل بفرض أو نفل غيرها لأن القصد شغل البقعة بالطاعة وقد وجدت ( قوله فإن نوى التطوع أيضا ) أي كما أنه نوى الفرض ( وقوله حصلا ) أي التطوع والفرض أي ثوابهما ( قوله وإلا ) أي وإن لم ينو التطوع بل نوى الفرض فقط ( وقوله سقط عنه الطلب ) أي بالتطوع لاندراجه في الفرض “Berkata Guru kami seperti guru beliau : Pendapat yang memiliki wajah penyengajaan dalam niat (dalam masalah ini) adalah adanya puasa didalamnya maka sama seperti shalat tahiyyat masjid bila diniati kesunahan kedua-duanya juga mendapatkan pahala bila tidak diniati maka gugur tuntutannya”.
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Menghargai Kemenangan* Sesuatu yang diperoleh dengan susah payah akan lebih berharga bagi pemiliknya daripada yang didapat dengan mudah atau bahkan cuma-cuma. Sebuah kata bijak tentang nilai sebuah perjuangan. Suatu kearifan yang patut direnungkan ketika kita melepas kepergian bulan Ramadhan. Sesuatu yang diperoleh dengan susah payah akan lebih berharga bagi pemiliknya daripada yang didapat dengan mudah atau bahkan cuma-cuma. Sebuah kata bijak tentang nilai sebuah perjuangan. Suatu kearifan yang patut direnungkan ketika kita melepas kepergian bulan Ramadhan. Ketika kemenangan telah digenggam, pastilah ia dihargai dengan tinggi karena perjuangan yang dilalui untuk mendapatkannya tidaklah mudah. Perjuangan untuk meningkatkan kualitas pribadi sebagai seorang mukmin agar keimanan dan keislaman dalam diri tidak hanya tinggal menjadi barang warisan yang tidak terurus dan terbengkalai. Betapa banyak dari saudara kita yang harus berhadapan dengan berbagai k
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Selamat Jalan Ramadhan* Sebentar lagi Ramadhan yang penuh berkah akan berlalu, dan sebagai orang yang ber-iman ada baiknya kita bertanya pada diri sendiri; Mungkinkah kita akan bertemu kembali dengan Ramadhan tahun yang akan datang? Sebab bagaimanapun juga Ramadhan telah memberi kita banyak kesempatan dan pelajaran untuk lebih dekat dan mendekat kepada Tuhan;  Allah SWT, jika dibandingkan dengan hari-hari di bulan yang lain. Suka tidak suka kita harus jujur pada diri sendiri, bahwa selama ini di dalam bulan Ramadhan kita selalu berusaha untuk bangun malam; ber-istighfar memohon ampunan Allah. Padahal di luar Ramadhan, hal yang demikian itu sangatlah sulit untuk kita lakukan. Kita lebih suka memilih tidur dan mendengkur dalam mimpi kehidupan yang kita bingkai sendiri. Sementara itu di siang hari Ramadhan dalam keadaan haus dan lapar, kita juga berupaya untuk terus mengingat Allah dengan berbagai aktifitas ibadah yang kita lakukan. Sedangkan di bulan
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Qiyamullail Tak Berhenti Setelah Ramadhan Usai* Ramadhan dengan segala kemuliaannya telah lewat dari usia kita, dan tidak kita ketahui apakah masih akan jumpa dengan Ramadhan yang akan datang atau tidak , telah lewat malam-malam tarawih, telah lewat buka puasa bersama dan kemuliaan Lailatul Qadr dan lainnya, namun penjiwaan dalam menjiwai rahasia kemuliaan Ramadhan akan membekas di hari-hari setelah Ramadhan . Kemuliaannya tidak sirna , pahala-pahalanya tidak sirna, dan tarbiyah ruhiyah jasadiyah (didikan pd ruh dan jasad) yang ada pada bulan Ramadhan akan berlanjut di hari-hari lainnya jika kita menjaganya, yaitu kita akan mudah melakukan puasa sunnah karena sudah terbiasa puasa sebulan , kita akan terbiasa qiyamullail untuk shalat tahajjud karena sudah terbiasa bangun sahur . Demikian indahnya Allah, Allah Maha Tahu bahwa orang-orang banyak sulit untuk bangun tahajjud karena sibuknya dalam pekerjaan sehari-harinya, maka Allah jadikan puasa Ramadhan
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Sholat Sunnah Malam Lailatul Qadr* Setiap Ramadhan, pasti ada Lailatul Qadar (malam ditentukannya segala amal). Yang masyhur Lailatul Qadar jatuh di 10 hari terakhir tiap Bulan Ramadhan. Beberapa ulama sudah menuturkan bagaimana cara memprediksi datangnya Lailatul Qadar. Imam an Nawawi dalam kitab Riyadhus Shalihin, menulis dalam bab Fadhlu Qiyami Lailatil Qadar wa Bayani Arja Layaliha (keutamaan melakukan shalat di malam Lailatul Qadar dan penjelasan tentang malam-malam yang paling diharapkan sebagai Lailatul Qadar). Hadisnya adalah: ‏من قام ليلة القدر ايمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه Hadis itu muttafaq alaih, artinya diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Pertanyaannya kemudian, apakah ada tata cara khusus untuk shalat di malam yang diharapkan adalah Lailatul Qadar? Dalam kitab Khazinatul Asror, karya Syekh Muhammad Haqi an-Nazili, hal 38, disebutkan tentang kaifiyah shalat Lailatul Qadar dengan menyebut hadis riwayat Ibn Abba
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *40 Kesunnahan Berpuasa (5)* 33. Tetap Berpuasa bagi yang bepergian Jika ia memulai bepergian setelah Waktu Shubuh di Bulan Ramadhan, maka wajib untuk berpuasa dan tidak boleh membatalkannya kecuali setelah ia tidak mampu lagi menahan lapar atau haus. Jika ia memulai bepergian sebelum Waktu Shubuh, maka ia boleh memilih untuk tetap berpuasa atau tidak berpuasa dan menggantikannya di hari lain. Disunahan bagi yang kuat untuk tetap berpuasa, ini berdasarkan firman Allah SWT: ﻭَﺃَﻥْ ﺗَﺼُﻮﻣُﻮﺍ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻜُﻢْ Dan berpuasa lebih baik bagimu. (QS al Baqarah: 184) Jika ia termasuk orang yang lemah, dan puasa dapat memberatkannya maka lebih utama untuk tidak berpuasa berdasarkan hadits: ﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﺒِﺮِّ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻔَﺮِ Bukan termasuk kebaikan memaksakan berpuasa ketika dalam perjalanan (bagi yang tidak kuat)(HR Abu Dawud) 34. Menahan (imsak) bagi yang hilang udzurnya di tengah hari puasa Apabila seorang tidak berpuasa karena suatu ud
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *40 Kesunnahan Berpuasa (4)* 25. Meninggalkan berbekam dan cantuk Ini karena bekam dan cantuk dapat membuat lemas orang yang berpuasa. Sahabat Anas RA pernah ditanya, “Apakah kalian tidak menyukai berbekam bagi orang puasa?” Beliau menjawab: ﻟَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﺟْﻞِ ﺍﻟﻀَّﻌْﻒِ Beliau menjawab “Tidak, kecuali bahwa itu dapat menyebabkan lemah.” (HR Bukhari) Termasuk hal itu adalah pengambilan darah (donor) dikatakan itu akan melemaskan orang yang berpuasa. 26. Segera mandi junub sebelum shubuh Disunahkan bagi yang akan berpuasa agar segera mandi junub sebelum masuk Waktu Shubuh. Ini adalah sunah bukan wajib untuk keluar dari khilaf ulama yang mengatakan bahwa puasa batal karena junub dengan dalil hadits Nabi SAW: ﻣَﻦْ ﺃَﺩْﺭَﻛَﻪُ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮُ ﺟُﻨُﺒًﺎ ﻓَﻠَﺎ ﻳَﺼُﻢْ Siapa yang datang waktu fajar dalam keadaan junub maka tidak ada puasa baginya. (HR Bukhari-Muslim) Hadits ini hukumnya telah dihapus. Dalil bolehnya mengakhirkan mandi junub setelah m
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *40 Kesunnahan Berpuasa (3)* 17. Istiqomah menghadiri majlis ilmu Hendaknya orang yang berpuasa melazimi untuk selalu hadir dalam majlis ilmu, dzikir dan fiqih. Pahalanya sangat besar dan agung. Ibnu Abbas Ra mengatakan: ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺃَﺟْﻮَﺩُ ﻣَﺎ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻓِﻲ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺣِﻴﻦَ ﻳَﻠْﻘَﺎﻩُ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞُ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻳَﻠْﻘَﺎﻩُ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻓَﻴُﺪَﺍﺭِﺳُﻪُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ Rasulullah SAW lebih dermawan di Bulan Ramadhan ketika bertemu dengan Jibril. Dan Jibril menemuninya setiap malam kemudian melakukan mudarosah al Quran. (HR Bukhari-Muslim) Para ulama mengambil kesimpulan dari hadits ini disyariatkannya pula berdiskusi dalam kebaikan dan ilmu. 18. Menjaga waktu untuk dzikir Hendaknya orang yang berpuasa sangat memperhatikan waktunya dan memakmurkanya dengan dzikir kepada Allah. Hendaknya ia menentukan wakktu-waktu untuk beristigfar, bertasbih, bertahlil, berhamdalah, bershalawat kepada Nabi SAW dan lainnya. Termasuk dzikir-dzikir yang diajarkan Na
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadr* Nuzulul Qur’an adalah waktu turunya Al-Qur’an yang bertepatan dengan malam yang disebut Lailatul Qadar. Allah SWT menurunkan Al-Qur’an pada Lailatul Qadar. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Qadr ayat 1-5. Namun begitu, Nuzulul Qu’an sering diperingati pada malam 17 Ramadhan, sementara umum diketahui bahwa malam Lailatul Qadar jatuh pada sepertiga malam yang terakhir bulan Ramadhan. Mengapa bisa berbeda? Allah SWT berfirman, إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Kisah Waliyullah Yang Bacaan Fatihahnya Kurang Fasih* Pada dahulu kala, ada seorang sufi yang maqomnya setingkat wali, bernama Syaikh Abu Said Abul Khoir yang lahir di Kota Maihana, Iran. Pada Tahun 978 M. Beliau dikaruniai banyak Karomah dari Allah SWT, walau bacaan ayat-ayat Al-Qur'an beliau sangat tidak fasih. Alkisah, pada suatu hari ada ustadz muda, yang ingin sekali berguru kepada sufi tersebut. Perjalanan yang memakan waktu berminggu lamanya dilalui oleh ustadz muda tersebut demi menuju rumah sang sufi yang kebetulan terletak di tengah gurun padang pasir. Ahirnya sampailah ustadz muda tersebut di rumah sang syeh tersebut. Syekh Abul Khoir sedang mengaji. Pada waktu sang syekh membaca surat Al- Fatihah, pada saat itulah sang ustadz muda kurang puas terhadap bacaan al-fatihahnya syekh Abul Khoir, yang menurut ustadz muda tersebut kurang pas makhroj bacaan Al-Qur'an. "Bagaimana mungkin ia seorang sufi, sedangkan bacaan Al-Fatiha
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Antara Nafsu, Akal dan Puasa (2)* Ternyata untuk mengalahkan nafsu yang ada dalam diri manusia tidak perlu dibakar, dipukul melainkan dengan dikarantina dalam penjara “lapar dan dahaga” atau yang kemudian dikenal dengan nama Puasa. Setelah itu Allah memasukkan akal dan nafsu ke dalam diri Adam As. dan saat Nabi Adam datang ke bumi, keturunan manusia bertambah banyak. Maka peranan nafsu dan akal tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Kemungkaran yang terjadi di atas muka bumi ini adalah dari nafsu, bukan dari akal. Karena akal dan nafsu ada dalam diri manusia, maka terjadilah pertentangan antara satu sama lain. Peperangan nafsu dan akal tidak pernah ada henti-hentinya. Kadang-kadang nafsu yang menang, kadang-kadang akal menang. Buktinya, jika kita berhadapan dengan perbuatan yang baik, maka nafsu akan menolaknya dan mengajak kepada kejahatan sedangkan akal mengajak kepada kebaikan. Kalau kita mengikuti nafsu, artinya kita kalah. Sebaliknya, j