ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​

*Khusyu'nya Orang-orang Shalih (1)*

Abu Darda' berkata: “Terdengar denyut nadi Nabi Ibrahim kekasih Allah bila berdiri di dalam sholat dari jarak 1 mil karena takutnya kepada Allah”. (Al lhya: 4/154)

Diriwayatkan dari Ali bin Husain , jika dia berwudhu”, wajahnya berubah menjadi pucat, keluarganya bertanya: “Apa yang membuatmu bergetar ketika wudhu'?”. Dia menjawab: “Apa kamu tidak tahu di hadapan siapa aku akan berdiri?!”. (Masthurul lfadah: 112)

Sesungguhnya seorang tabi'in bernama “Urwah bin Zubeir dan bin Asma” binti Abi Bakar  terkena penyakit kanker di betisnya, seorang dokter berkata kepadanya: “Betis ini harus diamputasi Wahai “Urwah”. Maka 'Urwah bertawakkal kepada Allah dan ridha dengan ketentuan-Nya, lalu ia dibawa ke ruang operasi untuk diamputasi dokter berkata: "Minumlah obat bius agar kamu tidak merasakan Sakit wahai “Urwah !”.

'Urwah berkata: “Aku berlindung kepada Allah dari meminum sesuatu yang dapat menghilangkan akalku dari berfikir akan keagungan Allah”.

Dokter berkata: “Lalu bagaimana betismu akan diamputasi wahai 'urwah?”.

Ia berkata: “Kalau begitu, jika aku telah memulai sholat dan ber-takbiratul ihram dan aku duduk untuk membaca tasyahhud, maka potonglah betisku, karena saat itu aku tidak memikirkan dunia dan sesungguhnya aku barada pada pemujaan Allah yang Maha Tinggi dan Agung”.

Setelah “Urwah duduk dan membaca tasyahhud, dipotonglah betisnya. Setelah salam, ia dibawa ke rumahnya dan darah terus mengalir dari lukanya. Dan 'urwah memiliki dua anak, ketika ia duduk bersama orangorang yang menjenguknya dan betisnya berada di depannya, ia memanggil anaknya yang besar, akan tetapi anaknya tidak menjawabnya, maka

“Urwah berkata: “Tanyakanlah! Kenapa dia tidak menjawabku? Karena ini pertama kalinya aku memanggilnya dan ia tidak menjawabku”.

Orang-orang yang duduk pergi untuk menemui anaknya, ternyata mereka menemukannya telah jatuh dari atas loteng dan mati. Anak yang besar telah mati dan betisnya berada di depannya, namun ia tetap sabar, setelah mereka masuk, mereka berkata: “Semoga Allah mengagungkan pahalamu di dalam musibah anakmu wahai “Urwah”.

Lalu “Urwah memegang betisnya yang dipotong dan berkata: “Ya Rabb, Engkau telah memberiku dua betis, Engkau telah mengambil salah satunya dan menyisakan yang lain, maka untuk-Mu pujian atas apa yang telah Engkau ambil dan untuk-Mu syukur atas apa yang telah Engkau sisakan, dan Engkau telah memberiku dua anak dan Engkau telah mengambil yang paling besar dan menyisakan yang lain, maka untuk-Mu pujian atas apa yang telah Engkau ambil dan untuk. Mu syukur atas apa yang telah Engkau sisakan”.

Lalu ia memegang betisnya yang dipotong setelah mengkafaninya untuk dikuburkan dan berkata: “Alhamdulillah, aku tidak pernah berjalan dengan betisku ini ke tempat yang dimurkai Allah”.(Anisul Mukminin: 58)

Fawaid al Mukhtaroh karya Habib Zain bin Ibrahim bin Sumaith ra.

Official resmi Pesantren Darul Musthofa Assayaniyah

Follow instagram : @darul_musthofa_assayaniyah

Follow telegram : http://t.me/Darulmusthofaassayaniyah

Blog :
Www.Darulmusthofaassayaniyah.blogspot.com

Youtube channel : https://www.youtube.com/channel/UCI8iXyLYjN2zLBHWhxOGVCg

#akhlak #budipekerti #motivasi #inspirasi #spiritual #qolbu #hati #heart #cinta #love #jiwa #ruhani #psikologi #pikiran #mind #inspiration #motivation #soul #batin #seni #katamutiara #quotation #hijrah #ihsan #majelis #pesantren

Comments

Popular posts from this blog