ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​

*40 Kesunnahan Berpuasa (5)*

33. Tetap Berpuasa bagi yang bepergian

Jika ia memulai bepergian setelah Waktu Shubuh di Bulan Ramadhan, maka wajib untuk berpuasa dan tidak boleh membatalkannya kecuali setelah ia tidak mampu lagi menahan lapar atau haus.

Jika ia memulai bepergian sebelum Waktu Shubuh, maka ia boleh memilih untuk tetap berpuasa atau tidak berpuasa dan menggantikannya di hari lain. Disunahan bagi yang kuat untuk tetap berpuasa, ini berdasarkan firman Allah SWT:

ﻭَﺃَﻥْ ﺗَﺼُﻮﻣُﻮﺍ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻜُﻢْ

Dan berpuasa lebih baik bagimu. (QS al Baqarah: 184)

Jika ia termasuk orang yang lemah, dan puasa dapat memberatkannya maka lebih utama untuk tidak berpuasa berdasarkan hadits:

ﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﺒِﺮِّ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻔَﺮِ

Bukan termasuk kebaikan memaksakan berpuasa ketika dalam perjalanan (bagi yang tidak kuat)(HR Abu Dawud)

34. Menahan (imsak) bagi yang hilang udzurnya di tengah hari puasa

Apabila seorang tidak berpuasa karena suatu udzur, kemudian di tengah hari udzurnya hilang, maka sunah baginya untuk berprilaku seperti orang yang berpuasa dengan tidak makan, tidak minum dan lainnya sampai Maghrib.

Seperti jika ada anak kecil tidak berpuasa kemudian ia menjadi baligh di tengah hari, atau wanita yang tidak puasa karena haid kemudian ia suci di tengah hari, atau orang sakit yang sembuh di tengah hari puasa, atau orang yang bepergian kemudian sampai tujuan mukim di tengah hari puasa, semuanya itu sunah untuk menahan diri (imsak) dan berprilaku seperti orang berpuasa sampai Mahgrib. Ini adalah bentuk penghormatan kepada Bulan Ramadhan juga agar ia menyerupai orang puasa sehingga menghilangkan prasangka tidak baik dari orang yang tidak mengetahui udzurnya.

35. Meninggalkan kesenangan nafsu

Disunahkan bagi yang berpuasa untuk meninggalkan kesenangan nafsu yang tidak membatalkan puasa seperti wewangian, pandangan kepada yang indah, mendengar suara yang indah dan lainnya. Allah SWT mensifati orang yang berpuasa dalam Hadits Qudsi:

ﻳَﺘْﺮُﻙُ ﻃَﻌَﺎﻣَﻪُ ﻭَﺷَﺮَﺍﺑَﻪُ ﻭَﺷَﻬْﻮَﺗَﻪُ ﻣِﻦْ ﺃَﺟْﻠِﻲ

Ia meninggalkan makanannya, minumannya dan kesenangan syahwatnya karena Aku. (HR Bukhari)

Syahwat adalah semua yang disukai nafsu bik yang dipandang oleh mata, yang didengar oleh telinga atau yang dicium dengan hidung. Imam Nawawi dalam Minhaj mengatakan, “Hendaknya ia (orang yang berpuasa) menjaga dirinya dari kesenangan syahwat.”

36. Memperbanyak sedekah

Sunah memperbanyak sedekah baik dengan harta, makanan, pakaian atau lainnya. Nabi SAW pernah ditanya, “Sedekah apa yang paling utama?” Beliau SAW menjawab:


ﺻَﺪَﻗَﺔٌ ﻓِﻲ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ

Sedekah di bulan Ramadhaan (HR Turmudzi)

Imam Nawawi dalam kitab Majmu` mengatakan, “Ulama Syafiiyah mengatakan, sunah banyak memberi dan berderma di bulan Ramadhan dan lebih utama lagi di sepuluh hari terakhir untuk meneladani Rasulullah SAW dan para salaf. Juga karena ini adalah bulan mulia, kebaikan di bulan ini lebih utama dari selainnya. Selain itu, pada bula ini banyak manusia sibuk dengan puasanya dan menambah ibadah dan meninggalkan pekerjaannya sehingga mereka butuh untuk dibantu dan ditolong.”

37. Mengajarkan anak-anak berpuasa

Sunah untuk memerintahkan anak-anak kecil baik lelaki maupun perempuan untuk berpuasa sehingga mereka akan terbiasa berpuasa jika sudah baligh.

Para sahabat SAW biasa mengajak anak-anak mereka berpuasa. Ketika ada seorang yang mabuk di Bulan Ramadhan dan dihadapkan kepada Sayidina Umar RA untuk dihukum, Beliau RA mengingkari perbuatannya itu seraya berkata:

ﻭَﻳْﻠَﻚَ ﻭَﺻِﺒْﻴَﺎﻧُﻨَﺎ ﺻِﻴَﺎﻡٌ

Celaka engkau! (Engkau mabuk) padahal anak-anak kami berpuasa?” (HR Bukhari)

38. Disunahkan untuk tidak mengatakan setelah sempurna puasa Ramadhan dan tarawihnya

“Aku telah puasa sebulan penuh” atau “Aku telah melaksanakan tarawih sebulan penuh”

Ini karena itu adalah bentuk memuji diri sendiri yang tercela. Nabi SAW bersabda:

ﻟَﺎ ﻳَﻘُﻮﻟَﻦَّ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺇِﻧِّﻲ ﺻُﻤْﺖُ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻛُﻠَّﻪُ ﻭَﻗُﻤْﺘُﻪُ ﻛُﻠَّﻪُ

Jangan salah satu dari kalian mengatakan “aku telah berpuasa Ramadhan secara sempurna dan Shalat tarawih secara sempurna.” (HR Abu Dawud)

39. Puasa enam hari Syawal

Disunahkan bagi orang yang telah Berpuasa Ramadhan untuk melanjutkan puasa enam hari di Bulan Syawal setelah Id. Nabi SAW menganjurkan puasa ini dan mengabarkan bahwa orang yang berpuasa enam hari di Bulan Syawal setelah Ramadhan seperti berpuasa setahun. Ulama mengatakan kesunahan puasa ini didapat baik dengan berpuasa enam hari berturut-turut atau terpisah-pisah di Bulan Syawal.

Dan sama saja apakah puasa itu dilakukan langsung setelah hari Id atau dipisah beberapa hari. Tapi yang lebih utama hendaknya berpuasa langsung setelah hari Id secara berturut-turut.

40. Meninggalkan Maksiat dan melakukan taat

Orang yang berpuasa hendaknya melakukan ketaatan yang paling utama yaitu meninggalkan dosa dan maksiat. Hindari dosa yang kecil dan yang besar, yang zahir atau yang batin.

Dikatakan bahwa ketaatan yang paling utama adalah meninggalkan maksiat.a Rsulullah SAW juga bersabda:

ﻓَﺎﺗَّﻘُﻮﺍ ﺷَﻬْﺮَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﺴَﻨَﺎﺕِ ﺗُﻀَﺎﻋَﻒُ ﻓِﻴﻪِ ﻭَﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺍﻟﺴَّﻴِّﺌَﺎﺕُ

Hati-hati di bulan Ramadhan sebab kebaikan-kebaikan di dalamnya dilipat-gandakan begitupula keburukannya. (HR Abu Qosim)

Secara umum hendaknya kaum muslim bersemangat melakukan semua amal shaleh dan ketaatan dan memperbanyaknya. Di dalam hadits dikatakan:

ﻣﻦ ﺗﻘﺮﺏ ﻓﻴﻪ ﺑﺨﺼﻠﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻴﺮ ﻛﺎﻥ ﻛﻤﻦ ﺃﺩﻯ ﻓﺮﻳﻀﺔ ﻓﻴﻤﺎ ﺳﻮﺍﻩ ﻭﻣﻦ ﺃﺩﻯ ﻓﻴﻪ ﻓﺮﻳﻀﺔ ﻛﺎﻥ ﻛﻤﻦ ﺃﺩّﻯ ﺳﺒﻌﻴﻦ ﻓﺮﻳﻀﺔ ﻓﻴﻤﺎ ﺳﻮﺍﻩ

Siapa yang melakukan satu kebaikan (sunah) di dalamnya (Ramadhan) maka ia seperti orang yang melakukan perbuatan wajib di bulan lain. Dan siapa yang melakukan perbuatan wajib maka ia seperti orang yang melakukan tujuh puluh perbuatan wajib di bulan lain. (HR Ibnu Khuzaimah)

Kitab Ithaful Ikhwan karya Habib Segaf bin Ali Alidrus ra.

Official resmi Pesantren Darul Musthofa Assayaniyah

Follow instagram : @darul_musthofa_assayaniyah

Follow telegram : http://t.me/Darulmusthofaassayaniyah

Blog :
Www.Darulmusthofaassayaniyah.blogspot.com

Youtube channel : https://www.youtube.com/channel/UCI8iXyLYjN2zLBHWhxOGVCg

#akhlak #budipekerti #motivasi #inspirasi #spiritual #qolbu #hati #heart #cinta #love #jiwa #ruhani #psikologi #pikiran #mind #inspiration #motivation #soul #batin #seni #katamutiara #quotation #hijrah #ihsan #majelis #pesantren

Comments

Popular posts from this blog