ـ֓҉ऺـ༻❁༻ ﷽ ༺❁༺ـ֓҉ऺـ
*Gunung Berapi itu Anugerah, Bukan Petaka*
Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan. Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (al-Ra’d: 3)
Pada ayat sebelumnya, Tuhan sengaja menunjuk planet-planet angkasa, langit, mentari dan rembulan lebih dahulu sebagai bukti kemahahebatan Tuhan, dzat yang mencipta. Hal itu untuk lebih membuat orang-orang kafir makin tercengang. Baru pada ayat ini menunjuk keberadaan bumi yang dibentangkan indah dan nyaman dihuni. Dilengkapi dengan gunung-gunung sebagai pasak, berbagai sungai dan buah-buahan yang berpasangan, serta servis waktu yang nyaman, siang dan malam.
Gunung yang disebut sebagai fungsi “rasiyah” pasak untuk menstabilkan posisi bumi hingga tak banyak goyah dan tak banyak guncangan. Bisa dibayangkan andai bumi tanpa gunung. Ada belahan bumi yang terdapat banyak gunung dan ada yang tidak. Negeri kita ini dianugerahi banyak gunung sehingga tanahnya sangat subur, udaranya segar dan erupsi sebagai konsekuensi. Ini anugerah dan sama sekali bukan malapetaka. Sebaliknya, negeri tak bergunung akan gersang, tapi relatif lebih aman.
Zaman Belanda dulu sudah ada garis batas pada semua gunung berapi di negeri ini, di mana tidak boleh dihuni atau didirikan bangunan dalam radius sekian kilo meter, lalu dikontrol secara ketat. Hal itu,selain untuk keselamatan penduduk setempat, juga untuk pelestarian alam pegunungan yang indah yang menyejukkan. Tapi karena keserakahan, kebandelan dan keteledoran berbagai pihak, semua itu diabaikan.
Ketika terjadi erupsi, sejatinya Tuhan ingin memperbaiki kualitas tanah dan menambah servis kenikmatan lain. Stok pasir yang mulai habis, kiranya perlu diisi lagi, sehingga bangunan di perkotaan tak terhambat. Tanah yang tak sehat akibat ulah petani yang menabur pupuk kimia semaunya, kiranya perlu dinetralisir hingga menghasilkan hasil tanaman organik yang menyehatkan. Kerja Tuhan ini untuk manfaat manusia ke depan.
Bukan menyalahkan korban erupsi, tetapi sebagai orang beriman, penulis perlu menjelaskan bahwa Tuhan itu tidak pernah salah dan tidak pernah menzalimi umat-Nya sendiri. Sewajibnya, sebagai tetangga gunung berapi, pasti sudah mengerti resikonya, siap dengan bangunan rumah yang kuat, seperti orang Jepang yang membangun rumah elastik tahan gempa. Termasuk tidakdekat-dekat dengan zona bahaya. Andaikata anda memprotes Tuhan,: ”ya Tuhan, mereka menghuni di sono itu sudah turun temurun dan tidak semua orang bisa membangun rumah kuat, tahan debu erupsi tanpa ambruk dan seterusnya...”.
Jika penulis boleh mewakili menjawab, kira-kira jawaban Tuhan begini: Lalu, kalian mau menyalahkansiapa? Apa Aku yang kamu salahkan ?”. “hai anak manusia, asal tahu aja. Kamu kan sudah tahu plus minus gunung berapi, kamu juga sangat lama sekali menikmati kesuburan lahan, kesegaran udara di sekitar gunung, tapi apakah semua itu membuat kalian tekun ibadah dan pandai bersyukur?. Justeru kalian sering lalai berbuat maksiat seenaknya. Kalian juga tahu, bahwa orang lain di luar sono, anak-anak manusia yang akan datang sangat membutuhkan bumi yang subur, yang alami dan erupsilah cara paling tepat.
Jauh-jauh Kami juga sudah memberitahu dengan mengirim berbagai tanda. Semua makhluqKu memperhatikan peringatan itu, lalu berusaha menyelamatkan diri menurut cara mereka masing-masing. Hanya kalian saja yang membandel dan sok gagah. Kalau kalian harus tetap tinggal di dekat gunung berapi, ya harus siap menanggung resikonya dan jangan hanya ambil enaknya saja. Mana ada hidup tanpa resiko?
Official resmi Pesantren Darul Musthofa Assayaniyah
Follow instagram : @darul_musthofa_assayaniyah
Follow telegram : http://t.me/Darulmusthofaassayaniyah
Blog :
Www.Darulmusthofaassayaniyah.blogspot.com
#akhlak #budipekerti #motivasi #inspirasi #spiritual #qolbu #hati #heart #cinta #love #jiwa #ruhani #psikologi #pikiran #mind #inspiration #motivation #soul #batin #seni #katamutiara #quotation #hijrah #ihsan #majelis #pesantren
*Gunung Berapi itu Anugerah, Bukan Petaka*
Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan. Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (al-Ra’d: 3)
Pada ayat sebelumnya, Tuhan sengaja menunjuk planet-planet angkasa, langit, mentari dan rembulan lebih dahulu sebagai bukti kemahahebatan Tuhan, dzat yang mencipta. Hal itu untuk lebih membuat orang-orang kafir makin tercengang. Baru pada ayat ini menunjuk keberadaan bumi yang dibentangkan indah dan nyaman dihuni. Dilengkapi dengan gunung-gunung sebagai pasak, berbagai sungai dan buah-buahan yang berpasangan, serta servis waktu yang nyaman, siang dan malam.
Gunung yang disebut sebagai fungsi “rasiyah” pasak untuk menstabilkan posisi bumi hingga tak banyak goyah dan tak banyak guncangan. Bisa dibayangkan andai bumi tanpa gunung. Ada belahan bumi yang terdapat banyak gunung dan ada yang tidak. Negeri kita ini dianugerahi banyak gunung sehingga tanahnya sangat subur, udaranya segar dan erupsi sebagai konsekuensi. Ini anugerah dan sama sekali bukan malapetaka. Sebaliknya, negeri tak bergunung akan gersang, tapi relatif lebih aman.
Zaman Belanda dulu sudah ada garis batas pada semua gunung berapi di negeri ini, di mana tidak boleh dihuni atau didirikan bangunan dalam radius sekian kilo meter, lalu dikontrol secara ketat. Hal itu,selain untuk keselamatan penduduk setempat, juga untuk pelestarian alam pegunungan yang indah yang menyejukkan. Tapi karena keserakahan, kebandelan dan keteledoran berbagai pihak, semua itu diabaikan.
Ketika terjadi erupsi, sejatinya Tuhan ingin memperbaiki kualitas tanah dan menambah servis kenikmatan lain. Stok pasir yang mulai habis, kiranya perlu diisi lagi, sehingga bangunan di perkotaan tak terhambat. Tanah yang tak sehat akibat ulah petani yang menabur pupuk kimia semaunya, kiranya perlu dinetralisir hingga menghasilkan hasil tanaman organik yang menyehatkan. Kerja Tuhan ini untuk manfaat manusia ke depan.
Bukan menyalahkan korban erupsi, tetapi sebagai orang beriman, penulis perlu menjelaskan bahwa Tuhan itu tidak pernah salah dan tidak pernah menzalimi umat-Nya sendiri. Sewajibnya, sebagai tetangga gunung berapi, pasti sudah mengerti resikonya, siap dengan bangunan rumah yang kuat, seperti orang Jepang yang membangun rumah elastik tahan gempa. Termasuk tidakdekat-dekat dengan zona bahaya. Andaikata anda memprotes Tuhan,: ”ya Tuhan, mereka menghuni di sono itu sudah turun temurun dan tidak semua orang bisa membangun rumah kuat, tahan debu erupsi tanpa ambruk dan seterusnya...”.
Jika penulis boleh mewakili menjawab, kira-kira jawaban Tuhan begini: Lalu, kalian mau menyalahkansiapa? Apa Aku yang kamu salahkan ?”. “hai anak manusia, asal tahu aja. Kamu kan sudah tahu plus minus gunung berapi, kamu juga sangat lama sekali menikmati kesuburan lahan, kesegaran udara di sekitar gunung, tapi apakah semua itu membuat kalian tekun ibadah dan pandai bersyukur?. Justeru kalian sering lalai berbuat maksiat seenaknya. Kalian juga tahu, bahwa orang lain di luar sono, anak-anak manusia yang akan datang sangat membutuhkan bumi yang subur, yang alami dan erupsilah cara paling tepat.
Jauh-jauh Kami juga sudah memberitahu dengan mengirim berbagai tanda. Semua makhluqKu memperhatikan peringatan itu, lalu berusaha menyelamatkan diri menurut cara mereka masing-masing. Hanya kalian saja yang membandel dan sok gagah. Kalau kalian harus tetap tinggal di dekat gunung berapi, ya harus siap menanggung resikonya dan jangan hanya ambil enaknya saja. Mana ada hidup tanpa resiko?
Official resmi Pesantren Darul Musthofa Assayaniyah
Follow instagram : @darul_musthofa_assayaniyah
Follow telegram : http://t.me/Darulmusthofaassayaniyah
Blog :
Www.Darulmusthofaassayaniyah.blogspot.com
#akhlak #budipekerti #motivasi #inspirasi #spiritual #qolbu #hati #heart #cinta #love #jiwa #ruhani #psikologi #pikiran #mind #inspiration #motivation #soul #batin #seni #katamutiara #quotation #hijrah #ihsan #majelis #pesantren
Comments
Post a Comment