*Taqwa Kunci Sukses dan Kejayaan (1)*

“Dalam kehidupan yang penuh dengan ujian, kesulitan, kesusahan, baik dialami oleh individu maupun masyarakat nasional, setiap kita merasakan kegelisahan bahkan terkadang  keputusasaan. Hal ini kemudian menjadikan lahirnya iri, dengki, dan akhirnya membawa kepada perbuatan menghalalkan segala cara.

Allah SWT berfirman, ‘Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.’ – QS An-Naba (78): 10-11.

Allah SWT telah menjadikan siang hari untuk mencari nafkah, sedangkan malam hari untuk istirahat. Allah memberikan jalan kepada kita untuk mencari nafkah, tapi jangan lupa kaidah untuk mencari nafkah, karena sering kali kita menomorsepuluhkan Allah pada saat berurusan dengan urusan diniawi kita.

Saat ini banyak muslim yang terkadang sudah bosen menjadi orang Islam. Bila dulu,  setelah maghrib, anak-anak sudah duduk rapi untuk mengaji atau pergi ke mushalla, saat ini, maghrib dan isya, anak belum pulang tidak ada apa-apa.

Kok bisa kita disebut bosen dengan Islam! Karena dalam keseharian kita sudah melupakan dan tidak menggunakan tata cara kehidupan yang Islami. Ibadah diabaikan, shalat ditinggalkan, mengaji dilupakan. Pulang kerja langsung nonton bola, jam tiga pagi masih di depan bola, padahal belum shalat Isya, lalu ketiduran, shalat Subuh pun lewat, setelah itu bangun dan langsung bekerja. Ini menunjukkan bahwa pekerjaan lebih penting daripada Allah SWT. Akibatnya, tidak ada lagi keberkahan pada apa yang kita cari dan kita dapatkan.

Allah SWT berfirman, ‘… barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizqi dari arah yang tiada disangka-sangka. Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” – QS Ath-Thalaq (65): 2-3.

Ayat ini memberikan petunjuk bagi setiap umat Rasulullah SAW. Dalam keseharian, seorang muslim bergaul sebagai insan biasa, namun, di saat Allah memanggil, ia tampil paling pertama untuk menunaikannya.

Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, penyususun Ratib Al-Haddad dan al-Wird al-Lathif, berkata, ‘Bukanlah dunia sebagai negeri tanah air, melainkan hanyalah persinggahan untuk menuju negeri yang sebenarnya (akhirat).’

Rasulullah SAW bersabda, ‘Cinta tanah air adalah bagian dari iman.’ Tanah air kita yang sebenarnya adalah akhirat, sehingga makna hadits ini adalah agar kita selalu merindukan negeri akhirat, karena dunia ini bukanlah negeri kita. Nabi Adam Allah ciptakan di surga lalu turun ke bumi. Itulah sebabnya, bumi ini bukanlah negeri kita.

Official resmi Pesantren Darul Musthofa Assayaniyah

Follow instagram : @darul_musthofa_assayaniyah

Follow telegram : http://t.me/Darulmusthofaassayaniyah

Blog :
Www.Darulmusthofaassayaniyah.blogspot.com

#akhlak #budipekerti #motivasi #inspirasi #spiritual #qolbu #hati #heart #cinta #love #jiwa #ruhani #psikologi #pikiran #mind #inspiration #motivation #soul #batin #seni #katamutiara #quotation #hijrah #ihsan #majelis #pesantren

Comments

Popular posts from this blog