Posts

Showing posts from 2019
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Empat Perkara Yang Menguatkan dan Melemahkan (Imam Syafi'i ra.)* وَقَالَ الشَّافِعِيُّ : أَرْبَعَةٌ تُقَوِّي الْبَدَنَ ، أَكْلُ اللَّحْمِ ، وَشَمُّ الطِّيبِ ، وَكَثْرَةُ الْغُسْلِ مِنْ غَيْرِ جِمَاعٍ ، وَلُبْسُ الْكَتَّانِ . As Syafi'i berkata: empat perkara bisa menguatkan badan: 1. makan daging. 2. mencium wewangian. 3. memperbanyak mandi tanpa jima'. 4. memakai pakaian dari katun.  وَأَرْبَعَةٌ تُوهِنُ الْبَدَنَ : كَثْرَةُ الْجِمَاعِ وَكَثْرَةُ الْهَمِّ ، وَكَثْرَةُ شُرْبِ الْمَاءِ عَلَى الرِّيقِ وَكَثْرَةُ أَكْلِ الْحَامِضِ ، Empat perkara bisa melemahkan badan : 1. banyak jima'. 2. banyak bersedih. 3. banyak minum air pada ludah 4. banyak makan yang rasanya kecut.  وَأَرْبَعَةٌ تُقَوِّي الْبَصَرَ : الْجُلُوسُ حِيَالَ الْكَعْبَةِ ، وَالْكُحْلُ عِنْدَ النَّوْمِ ، وَالنَّظَرُ إلَى الْخُضْرَةِ وَتَنْظِيفُ الْمَجْلِسِ Empat perkara bisa menguatkan pandangan: 1. duduk disekitar ka'bah 2. bercelak ketika a
Image
*7 Rahasia Mendidik Anak* 1. Jika melihat anakmu menangis, Jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk. 2. Jika ingin anak-anakmu berhenti bermain, Jangan berkata: “Ayo, sudah mainnya, stop sekarang!”. Tapi katakan kepada mereka: “Mainnya 5 menit lagi yaaa”. Kemudian ingatkan kembali: “Dua menit lagi yaaa”. Kemudian barulah katakan: “Ayo, waktu main sudah habis”. Mereka akan berhenti bermain. 3. Jika engkau berada di hadapan sekumpulan anak-anak dalam sebuah tempat, yang mereka berisik dan gaduh, dan engkau ingin memperingatkan mereka, maka katakanlah: “Ayoo.. Siapa yang mau mendengar cerita saya, angkat tangannya..”. Salah seorang akan mengangkat tangan, kemudian disusul dengan anak-anak yang lain, dan semuanya akan diam. 4. Katakan kepada anak-anak menjelang tidur, “Ayo tidur sayang.. besok pagi kan kita sholat subuh”, maka perhatian
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Wanita yang Tahu Kadarnya* Terlepas dari bagaimana masyarakat memperlakukan wanita, Allah justru merahmati wanita yang tahu kadarnya karena ia berbeda dengan pria. Bagaimana masyarakat memandang wanita di masa kini dan apa peranan wanita dewasa ini? Tentunya hal tersebut telah menjadi bahan perbincangan masyarakat selama ini. Sebenarnya masalah ini pun telah ada sejak zaman sebelum Rasulullah ada. Namun, jawaban setiap zamannya tentunya berbeda. Di zaman sebelum Rasulullah, wanita tidak dianggap dan direndahkan. Hal ini justru berbeda ketika zaman Rasulullah dimana wanita begitu dihargai dan diagungkan. Terlepas dari bagaimana masyarakat memperlakukan wanita, Allah justru merahmati wanita yang tahu kadarnya karena ia berbeda dengan pria. Apapun perannya dan aktifitasnya, ia tahu bagaimana harus bersikap serta berbuat. Bagaimana ia harus menjaga izzah dan ifahnya serta pergaulannya dengan laki-laki. Misalnya dalam bekerja, ada etika dan batasan yang
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Pintu Harapan dan Kesedihan* “Apabila anda ingin Allah SWT membuka pintu harapan padamu, maka lihatlah apa yang dianugerahkan dariNya kepadamu. Dan apabila anda ingin Allah membuka pintu kesedihan padamu, maka lihatlah apa yang engkau lakukan bagiNya.” Harapan dan kesedihan, adalah dua hal yang terus berdampingan. Karena adanya harapanlah, seseorang mulai optimis dan terbuka masa depannya. Khususnya masa depan dengan Sang Pencipta. Namun, sepanjang  yang disebut harapan, semata juga karena dibuka oleh Allah SWT, berupa kepatuhan dan ketaatan kita. Apa pun yang dari Allah SWT, senantiasa membuka harapan kita, karena seluruh ketaatan kita, kebajikan kita, semuanya dari Allah,  bukan dari diri kita. Namun juga sebaliknya, bila kita mengingat apa yang ada pada kita berupa kontra dengan Allah SWT, kemaksiatan dan dosa-dosa kita, pastilah kita akan sedih dan duka. Bahkan kalau toh kita menengok masa lalu kita, kita tetap saja sedih, karena apa yang kita
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Misteri Dibalik Jendela Batin (3)* Jika Nafsu (syahwat dan ghadab), Ammarah, itu melahirkan sifat-sifat Madzmumat (tercela), seperti Kufur, Syirik, Iri, Dengki, Takabbur, Riya’, Mencintai Dunia, Ta’jub pada diri (keakuan), Merasa paling bisa dan hebat, Menuruti Syahwat, Ghibah (menggunjing), Ambisius, Serakah, Dzalim, Nifaq, Fasiq, dan seluruh sifat tercela yang bisa menghancurkan diri sendiri, justru sebaliknya jika Allah melimpahkan rahmat pada Nafs, maka akan mengalami transformasi menuju kesempurnaan nafsu itu sendiri, dengan sejumlah predikat Akhlak al-Mahmudah (terpuji), seperti kehambaan, ketaubatan, kezuhudan, kewara’an’ kesyukuran, keridhaan, ketawakkalan, qanaah, dan sampai tahap-tahab Mahabbah dan Ma’rifah. Nafsu yang bisa terasah dalam kecermelangan, pada mulanya bisa berada dalam ketenteramannya dan seterusnya. Tetapi ketika didominasi oleh Ammarah dan Lawwamah, akan semakin terjerembab oleh lumpurnya sendiri. Namun perlu diingat dalam
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Misteri Dibalik Jendela Batin (2)* Sejumlah metafor Qalbu dibangun oleh Al-Ghazali. Qalbu ibarat cermin. Gambar yang memantul dalam cermin itu adalah ilmu-ilmu hakikat. Dan dalam cermin itu sebuah kebenaran diterima dalam mosaik cermin Qalbu. Penerimaan kebenaran oleh hati, bisa melalui informasi yang diterima, atau melalui kenyataan yang diyakini, atau bahkan kenyataan atau fakta yang yang disaksikan dengan jelas, khususnya oleh kaum Shiddiqin dan Auliya’. Tetapi mosaik ini akan buram dan menghalangi cahaya kebenaran yang memantul dalam hati kita, lewat sejumlah penghalang: Gambar yang memantul dalam cermin itu rusak; atau cermin itu buruk dan ternoda; atau cermin itu berlainan arah; atau cermin itu tertutupi oleh hijab tertentu, dan tentu saja rupa dalam cermin akan tidak tampak manakala yang memandang memang bodoh tentang pengetahuan rupa dan cermin itu sendiri. Bila hakikat manusia adalah Qalbu, lalu apakah hakikat Qalbu itu? Hakikat Qalbu ad
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Misteri Dibalik Jendela Batin (1)* Didalam batin kita ternyata ada khasanah yang agung melebihi kebesaran Jagad Semesta. Kita bisa melihatnya, bukan dengan mata kepala, tetapi dengan matahati kita. Apa yang tampak dalam wujud fisik kita hanyalah lambang belaka dari hakikat yang ada didalam dada. Jika saja ada anatomi batin, tentu saja ada penglihatan, rasa dan pendengaran batin, bahkan ada Ibadah-ibadah yang mesti dilakukan oleh batin kita, sebagaimana keharusan yang dilakukan oleh gerak-gerik fisik kita. Kalau kita merasa bersedih, dimanakah tempat bersedih? Kalau kita bergembira, dimanakah tempat kegembiraan itu? Kalau kita sedang mencintai, dimanakah tempatnya cinta? Kalau kita sedang rindu dimanakah rindu itu sesungguhnya?  Kalau kita sedang menikmati, dimanakah wilayah nikmat dalam batin kita? Allah memiliki Sebuah Nama yang disebut dengan Al-Baathin (Yang Maha Batin),  lalu apa hubungannya dengan nuansa batiniyah dan lahiriyah kita? Bagaiman
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Sifat Murid Yang Seharusnya* Diceritakan bahwa Ibrahim Khawas, ketika ia masih muda, ingin mengikuti seorang guru. Ia pun mencari seorang bijak, dan mohon agar diperbolehkan menjadi pengikutnya. Sang Bijak berkata. "Kau belum lagi siap." Karena anak muda itu bersikeras juga, guru itu berkata, "Baiklah, aku akan mengajarimu sesuatu. Aku akan berziarah ke Makkah. Kau ikut." Murid itu teramat gembira. "Karena kita mengadakan perjalanan berdua, salah seorang harus menjadi pemimpin," kata sang Guru. "Kau pilih jadi apa?" "Saya ikut saja, Bapak yang memimpin," kata Ibrahim. "Tentu aku akan memimpin, asal kau tahu bagaimana menjadi pengikut," kata sang Guru. Perjalanan pun dimulai. Sementara mereka beristirahat pada suatu malam di padang pasir Hijaz, hujan pun turun. Sang guru bangkit dan memegangi kain penutup, melindungi muridnya dari kebasahan. "Tetapi seharusnya sayalah yang me
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Sholat Sunnah Taubat dan Sholat Sunnah Rawatib* و قال فيه ايضا افضل النفل عيد اكبر فاصغر فكسوف فخسوف فاستسقاء فوتر فركعتان فجر فبقية الرواتب فجميعهافى مرتبة واحدة فالتراويح فالضحى فركعتان الطواف و التحية و الاحرام فالوضوء اعانة الطالبين ١/٢٧٠ Telah berkata Imam Nawawi dalam kitab Al-majmu' paling utamanya sholat sunah adalah sholat idul adha, disusul sholat idul fitri, sholat gerhana matahari, gerhana bulan, sholat istisqo, kemudian sholat sunah fajar, kemudian semua sholat rowatib, sholat terawih, dhuha, sholat 2 rokaat thowaf, tahyatul masjid, sholat sunah ihrom, sholat sunah wudlu. افضل النوافل ١. العيدان الاضحى و الفطر لانه قيل بوجوبها ٢. ثم الكسوف للشمس ٣. ثم الخسوف للقمر ٤. ثم الاستسقاء ٥. ثم الوتر ٦. ثم الرواتب اى القبلية و البعدية و افضلها ركعتاالفجر ٧. ثم التراويح ٨. ثم الضحى ٩. ثم بقية النوافل و منها ركعتا الاحرام و الطواف و تحية المسجد و سنة الوضوء التقريرات السديدة ٢٨١ Dengan demikian antara sholat sunah rowat
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Rahasia Di Balik Shalawatnya Allah Kepada Rasulullah* Rais Am Jam’iyah Ahlut Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah, sekaligus ketua umum thariqah sufi sedunia, Maulana al-Habib M. Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya Pekalongan, menjelaskan perihal rahasia di balik bacaan shalawat Allah kepada nabiNya. “Saya kagum terhadap satu ayat yang mengangkat kebesaran Nabi Muhammad SAW dan memerintahkan untuk membaca shalawat,” tutur Habib Luthfi yang kemudian membacakan ayat al-Quran yang berisi perintah shalawat Nabi SAW. Beliau dawuh dalam bahasa Jawa: “Yen Allah ta’ala merintahake shalat, ning mustahil Allah shalat. Allah ta’ala merintahake zakat, Allah ta’ala mboten usah zakat. Allah ta’ala merintahake haji neng Alah ta’ala mboten haji. Tapi nek shalawat Nabi, Allah ta’ala paring shalawat dumateng Kanjeng Nabi. Niku bedane adoh, niku istimewane kebesarane shalawat.” (Allah SWT. telah memerintahkan shalat, tetapi Allah mustahil shalat. Allah SWT. memerinta
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *7 Huruf Yang Tidak Ada Di Dalam Surat Al Fatihah* Karena ketujuh huruf tersebut mengandung arti "adzab/siksaan" diharapkan orang yang membaca surat alfatihah juga terselamatkan dari segala macam siksaan dan memasuki Jahannam yang jumlah pintunya pun juga tujuh. الكتاب : غرائب القرآن ورغائب الفرقان ج 1 - الصفحة 84المؤلف: نظام الدين الحسن بن محمد بن حسين القمي النيسابوريومن فضائل هذه السورة أنه لم يوجد فيها الثاء وهو الثبور ) لا تدعوا اليوم ثبوراً واحداً وادعوا ثبوراً كثيراً ) [ الفرقان : 14 ] والجيم وهو جهنم ) وإن جهنم لموعدهم أجمعين ) [ الحجر : 43 ] والخاء وهو الخزي ) يوم لا يخزي الله النبي والذين آمنوا معه ) [ التحريم : 8 ] والزاء وهو الزفير والزقوم .والشين وهو الشهيق ) لهم فيها زفير وشهيق ) [ هود : 106 ] والظاء وهو لظى ) كلا إنها لظى ) [ المعارج : 15 ] والفاء وهو الفراق ) ويوم تقوم الساعة يومئذ يتفرقون ) [ الروم : 14 ] فلما أسقط الله تعالى من الفاتحة هذه الحروف الدالة على العذاب وهي بعدد أبواب جهنم لقوله تعالى : ( لها سبعة أبواب لكل باب من
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Indonesia Damai, Meneladani KH. Maemun Zubair (4)* Nabi pernah mengalami disantet oleh Labib bin A'shom, sampai beliau jatuh sakit, setelah sembuh, beliau dikasih tau oleh malaikat siapa yang menyantetnya. Hebatnya ketika yang nyantet diketahui, Nabi tidak ingin menghukumnya, padahal jenisnya harbi. Alasan Nabi jika beliau menghukum akan terjadi chaos (kekacauan). Sebab itu Imam Bukhori memberi judul “Bab seharusnya meninggalkan kekacauan baik yang menimpa orang islam atau orang kafir”. Kita tahu Imam Bukhori setiap bikin judul adalah ijtihad fiqih yang hebat dan menshalati itu dua roka‟at untuk kesahihan pilihannya. فإن كيخ / فأكو الدرصةت في إؽ ةٓر البغض الهضر والإراض وكػؿ الرفق ولإعا حُ ف وٓ يجت ذلم ظتى يفصى اىفجد ثترك ؟ّ فأك لٔ / لا يدخو ذلم في ؽة رْ اىفي تحخ التكليف والإيجةب فإ ةُ فُي أن الذي شرب أ الخ رٍ ودفةغ أ اىف أظض في ز ةٌن رش لٔ ا﵀  والصعةثح ةٌ كا أُ ي ضٓرون ثةلكليح ثو كا أُ لٌِص يٍن في إلى يغيؼ اىل لٔ يي ويؾ رٓ البغض
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Keharaman Merubah Lafadz Adzan Dan Iqamah* Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin bab Siddatu Alamil Maut dijumpai kata-kata "Qod Qamatil Qiyamah" yang dipergunakan untuk “Kematian” seseorang. Akan tetapi bahwa bacaan iqomah "Qod Qomatish Shalah" diganti dengan "Qod Qomatil Qiyamah" maka hukumnya tidak boleh (haram) sebab lafadz iqomah sebagaimana lafadz adzan adalah sudah ditentukan oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana misalnya adzan subuh, meskipun lafadz "Ruquud" adalah sama artinya dengan lafadz "Nauum" akan tetapi tidak boleh lafadz "Ash Shalatu Khairum Minan Nauum" diganti dengan lafadz "Ash Shalatu Khairum Minar Ruquud". ﻭَﻳُﻜْﺮَﻩُ ﻓِﻰ ﻏَﻴْﺮِ ﺍﻟﺼُﺒْﺢِ ﻛَﺤَﻲَّ ﻋَﻠَﻰ ﺧَﻴْﺮِ ﺍﻟﻌَﻤَﻞِ ﻣُﻄْﻠَﻘًﺎ , ﻓَﺈﻥْ ﺟَﻌَﻠَﻪُ ﺑَﺪﻝَ ﺍﻟﺤَﻲَّ ﻋَﻠَﺘَﻴْﻦِ ﻟَﻢْ ﻳَﺼِﺢَّ ﺃﺫَﺍﻧُﻪُ . ﻗَﻮﻟُﻪُ ‏( ﻟَﻢْ ﻳَﺼِﺢَّ ﺃﺫَﺍﻧُﻪُ ‏) ﻭَﺍﻟﻘِﻴَﺎﺱُ ﺣِﻴﻨَﺌِﺬٍ ﺣُﺮْﻣَﺘُﻪُ ﻷَﻧَّﻪُ ﺑﻪِ ﺻَﺎﺭَ ﻣُﺘَﻌَﺎﻃِﻴًﺎ ﻟِﻌِﺒَﺎﺩَﺓٍ ﻓَﺎﺳِﺪَﺓٍ .
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Adab Membaca Aamiin Usai Baca Fatihah* Apabila telah selesai dari Al-Fatihah, maka hendaklah kita berdiam kadar senafas. Sesudah itu berta’min lah, yakni bacalah “Aamiin” yang artinya “Perkenankanlah Wahai Allah akan Permohonanku itu”. Dengan merendahkan suara dan memanjangkannya, Jika bershalat sendiri, Walaupun Al-Fatihah di jaharkan. Dan dengan mengeraskan suara dan memanjangkannya jika shalat jama’ah, Jika Al-Fatihah di Jaharkan. Dalam kitab shahih Bukhari Ke 50 di katakan dalam Hadits No. 780, Dari Abu Hurairah R.A, bahwa Nabi SAW bersabda, “Jika imam membaca Aamiin, (perkenankanlah Ya Allah), maka jawablah, dan jika bersamaan bacaan Aamiin tersebut yang di baca malaikat maka ia akan di ampuni (oleh Allah) dosanya yang lalu, Berkata Ibn Syihab: Dan Rasulullah SAW membaca Aamiin (yang di baca sesudah Al-Fatihah)” Syeikh Sa’ad Yusuf Abu Aziz mengatakan: Kebanyakan orang-orang yang shalat, memanjangkan Mad Badal dalam lafazh Aamiin menjadi Enam
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Tujuh Nikmat Penyebab Kesombongan* Imam al-Ghazali ra. dalam kitab Ihyâ’ Ulûm al-Dîn menyebutkan tujuh nikmat yang menyebabkan seseorang menjadi sombong: 1. Pengetahuan (ilmu). Alangkah cepatnya sifat sombong itu timbul dalam hati orang-orang yang merasa cukup pengetahuannya. 2. Amal dan ibadat. Ini bisa menimbulkan sombong dan karenanya menarik perhatian orang banyak, kalau dia kurang ikhlas. 3. Kebangsawanan. Karena merasa dirinya turunan bangsawan, dia menjadi sombong dan memandang rendah kepada orang yang dianggapnya rakyat biasa. 4. Kecantikan rupa. Ini lebih banyak pada kaum wanita. Bukan saja membawanya kepada kesombongan, tetapi juga suka mencela, merendahkan dan menyebut aib orang lain. 5. Harta dan Kekayaan. Karena merasa diri serba cukup, dia menjadi sombong dan memandang rendah dan melecehkan orang lain, terutama orang-orang miskin. 6. Kekuatan dan Kekuasaan. Seseorang bisa menjadi sombong karena di tangannya ada kekuatan dan kek
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Adab Bagi Yang Tersingkapkan Alam Ghaib* "Kadang-kadang Allah SWT memperlihatkan padamu alam Malakutnya yang ghaib, dan (namun) Allah SWT menutup dirimu dari melihat rahasia-rahasia hambaNya." Diantara kasih sayang Allah SWT pada hamba-hambaNya, terkadang, Allah SWT membuka rahasia-rahasia alam malakut pada si hamba itu, berupa rahasia ilmu pengetahuan dan detail kema’rifatan, sampai nyata betul, bahkan anda pun meraih apa yang tak bisa dibayangkan oleh mata, tak pernah terdengar telinga dan tak pernah muncul dalam intuisi sekali pun. Namun pada saat yang sama, Allah SWT, justru menutup rahasia-rahasia yang ada pada hamba-hambaNya, karena rahmat dan cintaNya kepadaMu agar kalian tidak terpedaya oleh pandangan meneliti rahasia para makhlukNya dan hamba-hambaNya. Allah SWT sedang memberikan pelajaran mulia kepadamu dengan cara menghindarkan dirimu memandang rahasia makhluk lain. Dan jika seseorang diperlihatkan rahasia makhluk Allah SWT, mak
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Adab Menasihati* “Suatu hari,” Harun ibn ‘Abdillah berkisah, “Saat malam beranjak larut, pintu rumahku di ketuk”. “Siapa..?”, tanyaku. “Ahmad”, jawab orang diluar pelan. “Ahmad yang mana..?” tanyaku makin penasaran. “Ibn Hanbal”, jawabnya pelan. Subhanallah, itu guruku..!, kataku dalam hati. Maka kubuka pintu. Kupersilakan beliau masuk, dan kulihat beliau berjalan berjingkat, seolah tak ingin terdengar langkahnya. Saat kupersilakan untuk duduk, beliau menjaga agar kursinya tidak berderit mengeluarkan suara. “Wahai guru, ada urusan yang penting apakah sehingga dirimu mendatangiku selarut ini..?” “Maafkan aku ya Harun… Aku tahu biasanya engkau masih terjaga meneliti hadits selarut ini, maka akupun memberanikan diri mendatangimu. Ada hal yang mengusik hatiku sedari siang tadi.” Aku terkejut. Sejak siang..? “Apakah itu wahai guru?” “Mmmm begini…” suara Ahmad ibn Hanbal sangat pelan, nyaris berbisik. “Siang tadi aku lewat disamping majelism
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Adab Bersedekah (2)* 5. Berapapun nilai harta yang disedekahkan, kita harus menganggapnya sedikit, karena kalau sampai kita menganggapnya banyak, maka kita akan ta'ajub dengan pemberian itu. Sementara ujub ini dapat menyebabkan kita takabur yang pada akhirnya dapat menghilangkan pahala dari shodaqah itu sendiri. Sebagian ulama menyatakan : Perbuatan baik tidak akan sempurna kecuali dengan tiga hal, yaitu ; menganggapnya ringan, menyegerakan dan menyembunyikannya. 6. Menyeleksi orang yang akan menerima zakat atau sedekah dan tidak hanya terpancang oleh delapan asnaf yang berhak menerima zakat. Hal ini lebih ditujukan agar muzakki tidak hanya mendapat pahala sedekah atau zakat saja. Orang-orang yang seharusnya diutamakan terlebih dahulu adalah: Orang-orang yang lebih bertakwa. Mereka ini dipilih karena sesungguhnya menolong dengan harta untuk dipergunakan dijalan ketakwaan adalah termasuk berserikat dalam ketakwaan pula. Orang-orang cerdik panda
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Agama Yang Mudah Lagi Dimudahkan (1)* Allah SWT memang menciptakan manusia dengan tujuan untuk hanya beribadah dan menyembah kepada-Nya sebagaimana yang diterangkan Al-Qur.an: “dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah (mengabdi) kepada-Ku.”  (Q.S. Adz-Dzariyaat: 56) Dan oleh sebab hal yang demikian itulah Allah SWT telah menetapkan “syariat-Nya” sebagai acuan “ibadah” yang harus ditunakan; Baik yang berhubungan langsung dengan-Nya atau yang kita sebut sebagai “ibadah mahdah atau hablumminallah”, maupun yang berkaitan dengan hubungan antar sesama yang disebut “muamalah atau hablumminannaas”. Akan tetapi walaupun demikian keadaannya, bagi orang yang mau memahami dengan sungguh-sungguh tentang apa yang telah disayariatkan itu, tentulah akan menemukan bahwa: “Islam itu adalah agama yang mudah dan dimudahkan”. Allah SWT berfirman:  “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Q.S. A
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Akhlakmu Tak Jauh dari Perilaku Temanmu* Melihat situasi kekinian yang kian tidak menentu, utamanya soal akhlak dan keimanan nampaknya petuah dari orangtua kita zaman dulu yang dinyanyikan Emha Ainun Najib dan Opick dalam lyrix “Tombo Ati” adalah “Wong kang sholeh kumpulono” (berkumpul dengan orang-orang yang sholeh, red). Petuah ini mengajarkan kepada kita semua,  bahwa untuk menjadi baik, kita harus berkumpul dengan orang-orang yang baik pula (sholeh). Karena akibat kebaikannya itu, secara tidak langsung akan mengajarkan sifat terpuji lainnya kepada kita. Dengan kata lain, kalau kita ingin hati kita sehat (terbebas dari penyakit dan dosa) maka hindarilah bergaul dengan orang-orang yang suka bermaksiat kepada Allah Subhanahu Wata’ala.  Pepatah Arab menyatakan, “anli mar'i la tas'al, was’al an qoriinihi fainna qoriina bil muqorini yaqtadi.” (Jika ingin tahu seseorang, jangan Tanya dirinya, tetapi tanyalah temannya dan keadaan temannya).
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Akhlak Nabi Yang Kita Cintai (1)* Ya nabii salaamun ‘alaika;  Ya rosuul salaamun ‘alaika Ya habiib salaamun ‘alaika; Sholawaatullaahi ‘alaika Wahai Nabi salam kami kepadamu;   Wahai Rasul salam kami kepadamu Wahai kekasih Allah salam kami kepadamu;  Rahmat Allah semoga melimpah terus Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak (berzikir) menyebut Allah.” (Q.S. Al-Ahzab: 21) Syaikh Abdullah Al-Ghazali dalam Risalah Tafsir menjelaskan, bahwa melalui ayat 21 surah Al-Ahzab di atas, sebenarnya langsung atau tidak langsung Allah telah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk meneladani dan mengikuti gerak hidup atau akhlaqul kariimah Rasulullah SAW dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka; Baik dalam hal ibadah kepada Allah maupun dalam hal muamalah dengan sesama manusia. Dikatakan; Bah
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Seluruh Ummat Rasulullah SAW Akan Masuk Surga Kecuali Yang Tidak Mau* Rasululullah shallallahu'alaihiwasallam bercerita,  "سَأَلَ مُوسَى رَبَّهُ: مَا أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً؟ قَالَ: هُوَ رَجُلٌ يَجِىءُ بَعْدَ مَا أُدْخِلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ فَيُقَالُ لَهُ: ادْخُلِ الْجَنَّةَ. فَيَقُولُ: أَىْ رَبِّ كَيْفَ وَقَدْ نَزَلَ النَّاسُ مَنَازِلَهُمْ وَأَخَذُوا أَخَذَاتِهِمْ؟ فَيُقَالُ لَهُ: أَتَرْضَى أَنْ يَكُونَ لَكَ مِثْلُ مُلْكِ مَلِكٍ مِنْ مُلُوكِ الدُّنْيَا؟ فَيَقُولُ: رَضِيتُ رَبِّ. فَيَقُولُ: لَكَ ذَلِكَ وَمِثْلُهُ وَمِثْلُهُ وَمِثْلُهُ وَمِثْلُهُ. فَقَالَ فِى الْخَامِسَةِ: رَضِيتُ رَبِّ. فَيَقُولُ: هَذَا لَكَ وَعَشَرَةُ أَمْثَالِهِ وَلَكَ مَا اشْتَهَتْ نَفْسُكَ وَلَذَّتْ عَيْنُكَ. فَيَقُولُ: رَضِيتُ رَبِّ...". رواه مسلم في صحيحه (1/176 رقم 312) من حديث المغيرة بن شعبة رضي الله عنه. "(Suatu saat) Nabi Musa bertanya kepada Allah, ”Bagaimanakah keadaan penghuni surga yang paling rendah derajatnya?". Allah
Image
ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​ *Akhlaq Rasulullah SAW Dan Sayyidina Abubakar Ash-shidiq ra. (4)* Pernah suatu kali Nabi Muhammad masuk ke rumah Siti Aisyah r.a. di waktu tengah malam. Tatkala itu Siti Aisyah sedang menjahit bajunya Nabi Muhammad SAW. Tatkala Siti Aisyah sedang asyik menjahit baju Nabi Muhammad SAW, tiba-tiba jarum yang dipakai Siti Aisyah untuk menjahit baju Nabi Muhammad SAW terjatuh dan lampu yang digunakan untuk menjahit itu juga terjatuh sehingga padamlah lampu itu. Tatkala Siti Aisyah sedang mencari-cari jarum yang terjatuh itu, karena gelap tidak terlihat, tiba-tiba muncullah Nabi Muhammad SAW maka ruangan yang ada di situ menjadi terang benderang dengan cahaya wajahnya Nabi Muhammad SAW sehingga Siti Aisyah dengan mudah mengambil jarum yang terjatuh itu. Tatkala itu Siti Aisyah mengambil jarum sambil melihat wajah Nabi Muhammad SAW sambil berkata, “Alangkah terang wajahmu Ya Nabi.” Maka berkatalah Nabi, “Celakalah orang yang tidak melihat wajahku di hari k